PENGELOLAAN
LABORATORIUM KIMIA
KELOMPOK II
ANGGOTA :
FEBE EUNIKE
E
DEDE NOVA
ENDAH JUMAS
VIVIE
ARIESTA
Laboratorium kimia merupakan salah satu jenis
laboratorium yang berbahaya, karena dalam praktiknya kita akan berinteraksi
dengan zat-zat kimia serta alat-alatnya. Tak jarang jika dalam praktikum, ada
beberapa percobaan yang tidak dilakukan. Namun di dalam laboratorium yang baik,
tentunya terdapat pengelolaan laboratorium, sehingga dapat meminimalisir
kecelakaan kerja serta bahaya penggunaan alat dan bahan kimia lainnya.
Pengelolaan laboratorium juga di dukung dengan
fasilitas laboratorium yang memadai, salah satunya alat kerja di
laboratorium.
1. Bak cuci Laboratorium Kimia
2. Lemari asam yang tak layak pakai
3.
4. kursi yang tak layak pakai
PERMASALAHAN
Lemari asam gunanya untuk tempat mereaksikan
senyawa yang pekat atau yang berbahaya. lemari asam menyedot semua gas-gas yang
terbentuk dari senyawa kimia atau gas yang mudah menguap. jadi tempat pengaman
dalam laboratorium dan biasanya banyak senyawa pekat atau berbahaya.
Lemari asam menyedot semua gas-gas yang terbentuk dari senyawa kimia atau gas
yang mudah menguap dengan menggunakan motor blower dan dibuang di udara bebas
yang harapannya aman bagi lingkungan. seperi yg kt ketahui lemari asam spt
gambar diatas, seperti tak layak pakai, kita dapat melihat lemari asamny telah
bekarat, yg ingin sy tanyakan bagaimna sikap saudara sbg pengelola lab dalam
menyikapi hal tersebut, dan apakah dengan keadaan lemari asam seperti itu masih
bisa dipakai, apakah tidak membahayakan bg praktikan?.trims
sebagai pengelola labolatorium, saya akan menganjurkan agar praktikan melakukan praktikum di luar ruangan dan menggunkan masker agar gas tidak terhirup gas berbahaya dan menganjurkan praktikum minum susu setelah melakukan praktikum.
BalasHapuslemari asam seperti itu tidak dapat dipakai ladi karena telah berkarat dan cerobong asapnya telah rusak. cerobong asap tersebut berfungsi sebagai saluran pembuangan asap hasil reaksi. apabila digunakan maka asap akan tersebar di ruangan dan akan terhirup oleh praktikan.
saya sebagai pengelola laboratorium akan memberi informasi terlebih dahulu kepada praktikan bahwa lemari asam ini sudah tidak layak lagi di pakai. Karena lemari asam yang baik dan benar itu memang harus memiliki perawatan khusus, seperti Lemari asam harus dapat beroperasi dengan baik dan memiliki kecepatan penarikan udara keluar berkisar 100-125 feet/menit. Suara dari blower pada lemari asam tidak melebihi 65 dBA pada area depan lemari asam. Bahan-bahan kimia yang mudah menguap harus ditempatkan pada lemari khusus/ lemari asam dan dipisah dengan zat-zat lainnya, sehingga tidak mencemari zat lainnya. Seringkali Lemari Asam alasnya atau kacanya kotor karena uap zat yang melekat atau dinding dalam lemari asam cepat kusam. Kotoran keputih-putihan pada lemari asam dapat disebabkan oleh uap-uap zat korosif. Lapisan tersebut
BalasHapusdapat dibersihkan dengan lap basah atau lap yang dibasahi air setelah diberi sedikit amonia . Bagian kaca lemari asam dibersihkan dengan lap basah atau kertas koran basah, lalu dikeringkan dengan kertas koran kering. Dinding lemari asam harus dicat rata. Botol-botol di dalam lemari asam harus ditutup dengan
rapat dan kemungkinan sisa-sisa uapnya harus dibuang keluar dulu sebelum generator penghisapnya dimatikan. Disarankan bahwa sebaiknya generator penghisap tetap hidup, agar uap zat korosif senantiasa terbuang. Namun untuk melakukan hal ini perlu dicek dahulu keadaan generatornya, karena adakalanya dapat terjadi kebakaran yang disebabkan terlalu panasnya generator penghisap. Kipas penghisap terbuat dari logam
maka dengan sendirinya mudah rusak/berkarat sehingga menjadi macet. Hal ini bisa dihindari dengan cara pelapisan dengan pelapis tahan panas dan tahan berkarat. Kerusakan lain pada kipas penghisap adalah akibat terbakarnya generator yang disebabkan penggunaan tegangan yang terlalu besar atau pemakaian terlalu lama (overheat).
Dan selanjutnya saya akan mengajukan proposal agar lemari asam cepat di gantikan.
Trims. :D
sebagai pengelola laboratorium tindakan yang akan saya lakukan adalah pertama memastikan praktikan tidak menggunakan lemari asam tersebut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan agar tidak membahayakan sipraktikan dalam melakukan percobaan. Hal kedua yang saya akan lakukan adalah melapor kepada kepala yang bertanggungjawab jika lemari asam yang ada dilaboratorium sudah tidak layak untuk digunakan oleh praktikan. Agar dapat sipraktikan melakukan percobaan yang menggunakan lemari asam diharapkan lemari asam yang baru bisa dibeli.
BalasHapus