Senin, 05 Mei 2014

UJIAN MID SEMESTER PENGELOLAAN LABORATORIUM

NAMA   :  FEBE EUNIKE E
NIM       :  A1C111047
PRODI   : PENDIDIKAN KIMIA
DOSEN PENGAMPUH : DR. SYAMSURIZAL, M.SI



Soal mid semester( deadline hari rabu, 07 Mei 2014 pukul : 24.00)
       1.    Jelaskan manajemen baku/ standar lab yang ideal!
       2.    Buatlah rubrik penilaian praktikum secara umum! Tentukan kategori     praktikum berhasil atau tidak berdasarkan rubrik yang anda buat!
       3.    Buatlah desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas!
       4.    Buatlah rubrik penilaian untuk jurnal dan laporan praktikum!  
       5.    Mengapa pentingnya manajemen lab dalam kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci : produktif, inovatif dan kreatif)
       6.    Jelaskan perbedaan yang mendasar pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama!

        Jawab 

          1. Manajemen baku/Standar Lab yang ideal.
            


    Disini terlebih dahulu saya menjelaskan tentang kriteria baku laboratorium yaitu Laboratorium kimia / IPA harus dirancang dan dibangun dengan memenuhi kriteria baku yang mempertimbangkan unsur kesehatan, keamanan, peraturan-peraturan yang bertujuan agar laboratorium dapat memberi manfaat secara optimal dengan mengeliminasi resiko secara minimal.
          Menurut Flinn (2004 : 1) menyatakan lima kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh sebuah laboratorium kimia, yaitu (1) tata ruang, (2) sarana mebelair, (3) tempat penyimpanan bahan kimia, (4) peralatan darurat, dan (5) perlengkapan. Kriteria minimal tersebut harus dipenuhi untuk mengantisipasi terjadinya resiko. Sebagai contoh, tata ruang harus ditata sedemikian rupa sehingga guru dapat memantau setiap kegiatan peserta didik dalam laboratorium dari satu titik ruangan tersebut.
            Ratna Wilis Dahar (1986 : 3) menyatakan ruang / prasarana laboratorium meliputi ruang untuk kegiatan belajar-mengajar, ruang persiapan, ruang gudang, ruang gelap, ruang timbang, dan ruang asam. Sedangkan sarana laboratorium meliputi meja, kursi, almari, alat pengaman, seperti pemadam kebakaran, botol-botol zat kimia, timbangan, papan tulis, daftar nilai besaran, sistem periodik unsur, tata tertib laboratorium, dan gambar model.
            Menurut Hall (1986 : xi), alat-alat praktik kimia / IPA dibagi menjadi jenis kaca, porselin, logam, dan kayu. Secara umum alat-alat kimia / IPA terbuat dari kaca yang tahan panas dan zat kimia. Bahan gelas banyak jenisnya, tetapi yang umum digunakan adalah jenis borosilikat dan jenis soda lime. Borosilikat tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, tahan terhadap senyawa asam tetapi kurang tahan senyawa alkali. Sedangkan soda lime jika dipanaskan tidak menjadi kusam, lebih tahan terhadap senyawa alkali dibandingkan asam.

Berikut ini point-point penting dalam manajemen standar Laboratorium yang ideal :
     §  Organisasi
Dalam rangka untuk memiliki fungsi sistem manajemen standar, struktur dan manajemen laboratorium harus diatur sehingga kualitas kebijakan dapat ditetapkan dan dilaksanakan. Harus ada struktur organisasi pendukung yang kuat,  komitmen manajemen sangat penting dan harus ada mekanisme untuk pelaksanaan dan pemantauannya.
     §  Personil
Sumber daya laboratorium yang paling penting adalah kemampuan, sikap kerja para pegawai. Kualitas sistem manajemen untuk banyak elemen dari manajemen personalia dan pengawasan, dan mengingatkan kita tentang pentingnya dorongan dan motivasi.
      §  Peralatan
Banyak jenis peralatan yang digunakan di laboratorium, dan masing-masing peralatan harus berfungsi dengan baik. Pemilihan peralatan yang tepat, pemasangan dengan benar, memastikan bahwa peralatan baru bekerja dengan baik, dan memiliki sistem untuk pemeliharaan adalah bagian dari program manajemen peralatan dalam sistem manajemen mutu.  
     §  Pembelian dan persediaan
Pengelolaan bahan-bahan dan perlengkapan di laboratorium kerap kali menjadi tugas yang menantang. Namun, pengelolaan yang baik dari pembelian dan persediaan dapat menciptakan penghematan biaya selain untuk memastikan persediaan bahan-bahan yang tersedia bila diperlukan. Prosedur yang merupakan bagian dari manajemen pembelian dan persediaan dirancang untuk memastikan bahwa semua bahan-bahan dan perlengkapan mempunyai kualitas yang baik, dan bahwa bahan-bahan tersebut digunakan dan disimpan dengan cara melindungi keutuhan dan kehandalannya.
     §  Proses pengawasan
Proses pengawasan terdiri dari beberapa faktor yang penting dalam memastikan kualitas proses pengujian laboratorium. Faktor-faktor ini termasuk kontrol kualitas untuk pengujian, manajemen yang tepat dari sampel, termasuk pengumpulan dan penanganan, dan  pembuktian metode  dan pengesahan.
Unsur-unsur dari proses pengendalian yang sangat akrab bagi laboran, pengawasan kualitas adalah salah satu latihan kualitas pertama untuk digunakan di laboratorium dan selanjutnya untuk menempatkan peran penting dalam memastikan keakuratan pengujian.
     §  Manajemen informasi
Produk dari laboratorium adalah informasi, terutama dalam bentuk tes pelaporan. Informasi (data) harus hati-hati dikelola untuk memastikan keakuratan dan kerahasiaan, serta aksesibilitas ke staf laboratorium dan kesehatan penyedian perawatan. Informasi dapat dikelola dan disampaikan dengan sistem kertas atau dengan komputer, keduanya akan dibahas pada bagian manajemen informasi.
     §  Dokumen dan catatan.
Dokumen yang diperlukan di laboratorium untuk menginformasikan bagaimana melakukan sesuatu, dan laboratorium selalu memiliki banyak dokumen. Dalam melakukan rekaman harus dengan cermat agar menjadi akurat dan mudah diakses.
      §  Kejadian manajemen
Kejadian manajemen laboratorium adalah suatu kesalahan atau suatu peristiwa yang sering terjadi di dalam laboratorium. Sebuah system di dalam laboratorim diperlukan untuk mendeteksi masalah atau kejadian. Untuk menangani hal tersebut , kita harus belajar dari kesalahan dan harus di ambil tindakan sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi.
      §  Penilaian
Proses penilaian merupakan suatu proses untuk memeriksa kinerja laboratorium dan membandingkannya dengan standar, tolak ukur atau dengan kinerja laboratorium lainnya. Standar kualitas laboratorium merupakan bagian penting dari proses penilaian, pelayanan dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk laboratorium. Proses penilaian terbagi atas dua macam yaitu :
1    .      Penilaian internal yaitu penilaian yang dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan staf itu sendiri.
2    .      Penilaian eksternal yaitu penilaian yang dilakukan dalam laboratorium oleh kelompok atau lembaga di luar laboratorium.
     §  Tindakan perbaikan
Tujuan utama dalam system manajemen mutu adalah perbaikan secara terus-menerus di dalam laboratorium dan dilakukan secara sistematis.
     §  Peleyanan kepada pelanggan
Konsep pelayanan kepada pelanggan sering diabaikan dalam praktek laboratorium. Namun penting untuk diketahui bahwa laboratorium adalah organisasi jasa. Oleh karena itu pelanggan atau klien yang masuk ke dalam suatu laboratorium menerima apa yang mereka butuhkan. Laboratorium harus memahami siapa pelanggan dan apa yang mereka butuhkan sehingga nantinya akan ada umpan balik pelanggan untuk membuat perbaikan.
      §     Fasilitas dan keselamatan
Ada beberapa hal yang harus menjadi bagian dari fasilitas manajemen dan keselamatan seperti :
1     .      Keamanan
Berfungsi untuk mencegah resiko yang tidak di inginkan atau bahaya yang ada di ruang laboratorium.
2     .      Penahanan
Berfungsi untuk meminimalkan resiko dan mencegah bahaya di ruang laboratorium yang dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat.
3    .      Keselamatan
Mencakup kebijakan dan prosedur atau tatanan untuk mencegah kerugian pekerja, pelanggan dan masyarakat.
4    .      Ergonomics
Membahas fasilitas dan adaptasi peralatan untuk memungkinkan keamanan dan kondisi kerja di lokasi laboratorium.

Pendapat yang paling tepat tentang manajemen laboratorium adalah pendapat Terry yang terdiri dari perencanaan, pengorgani-sasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Secara jelas kita bahas satu persatu berikut ini.
1.    Perencanaan (Planning)
Dalam manajemen, perencanaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting, karena perencanaan yang matang akan lebih memungkinkan tercapainya tujuan yang diharapkan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan cara dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan laboratorium kimia / IPA meliputi perencanaan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan serta sarana / prasarana, perencanaan kegiatan yang akan dilaksana-kan, serta rencana pengembangan lab 
 
2.    Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan (Sudaryanto, 1998 : 5) Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna terhadap laboratorium. Pengorgani-sasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan kesela-matan laboratorium.
3.    Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting, karena tanpa pelaksanaan terhadap apa yang telah direncanakan dan diorganisasikan tidak akan pernah menjadi kenyataan. 
4.    Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atau sering disebut pula supervisi ditentukan oleh apa yang telah dilakukan, yaitu evaluasi terhadap tindakan dan bila perlu menggunakan pengukuran koreksi sehingga tindakan tersebut sesuai dengan rencana (Terry, 1977 : 481). Proses pengawasan terdiri atas beberapa tindakan pokok, yaitu : (1) penentuan ukuran / pedoman baku sebagai pembanding / alat ukur untuk menjawab pertanyaan dari hasil pelaksanaan, (2) penilaian / pengukuran terhadap tugas yang sudah atau yang sedang dikerjakan, baik secara lisan maupun tertulis, atau pertemuan langsung dengan petugas, (3) perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran / pedoman yang telah ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan / perbedaan yang terjadi dan perlu tidaknya perbaikan, (4) perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi agar pekerjaan sesuai dengan apa yang direncanakan.
( http :// Jendela ILMU '  MENGENAL MUTU LABORATORIUM.htm)
(pdf.manajemen pengelolaan Lab.htm.)

2.Rubrik penilaian Praktikum Berhasil/tidak berhasil



NO
INDIKATOR PENILAIAN
SKOR

4
3
2
1

1. Persiapan


  Sangat Baik

Praktikan memiliki skill dan pengetahuan yang cukup dalam melakukan pengebonan zat secara mandiri karena sebelumnya telah mempelajari cara-cara pembuatan zat ataupun langsung bertanya kepada asisten dosen/laboran contohnya cara membuat larutan yang baik dan benar, bagaimana sifat fisik nya, dll
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Pengebonan zat

Praktikan mengebon zat namun masih sering bertanya dan msih di dampingi oleh asisten dosen/laboran mengenai cara-cara pembuatan larutan, dll.

Praktikan mengebon zat secara mandiri dengan percaya diri tanpa did ampingi oleh asisten dosen/laboran walaupun dengan pengetahuan/skill yang minim

Praktikan tidak memiliki pengetahuan dan skill mengebon zat dan semuanya di lakukan oleh asisten dosen/laboran dalam pengebonan zat
2.





Alat dan bahan tidak lengkap  dan tidak ada alat/bahan pengganti yang sesuai sehingga praktikum tidak dapat dilaksanakan
Ketersediaan Alat dan Bahan
Alat dan bahan praktikum tersedia dengan lengkap dan telah dipersiapkan pada hari sebelum praktikum di laksanakan
Alat dan bahan praktikum telah di persiapkan pada hari sebelumnya namun kurang lengkap sehingga memodifikasi alat/bahanyang sejenis dan praktikum dapat terlaksana
Alat dan bahan tidak lengkap  dan tidak ada alat/bahan pengganti yang sesuai namun tetap memkasakan praktikum dilaksanakan

3.



soal pre test bersifat analisis namun jarang dilakukan dan praktikan yang tidak lulus, tidak boleh mengikuti praktikum


Pengadaan ujian pre test dengan standar niai yg telah di sepakati.
Melakukan post test yang bersifat analisis dan rutin, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan kesiapan praktikan terhadap praktikum yang dilaksanakan dan praktikan yang tidak lulus pre test tidak boleh mengikuti praktikum.
Soal pretest tidak bersifat analisis, dilakukan secra rutin dan praktikan yang tidak lulus di perbolehkan mengikuti praktikum
Tidak melakukan pre test, tetapi praktikan boleh mengikuti praktikum
















NO
INDIKATOR PENILAIAN
SKOR

4
3
2
1

2. Pelaksanaan
1.


Sesuai prosedur dengan alat & bahan lengkap



Praktikum dilakukan sesuai prosedur
Sesuai prosedur tetapi alat & bahan tidak lengkap
Tidak sesuai dengan prosedur tetapi memodifikasi alat dan bahan karena keterbatasan sarana dan prasarana
Tidak sesuai prosedur tetapi mengganti dengan praktikum yang sejenis
2.





Praktikan hanya mengamati, mengukur dan mencatat namun tidak menganalisis
Pengembangan sikap ilmiah
Praktikan mengamati, mengelompokkan, mencatat, mengukur dan menganalisis selama praktikum
Praktikan mengamati, mengelompokkan, mencatat, mengukur namun tidak menganalisis
Praktikan mengamati, mengelompokkan, mencatat, mengukur dan menganalisis selama praktikum
3.



Melakukan post test yang bersifat hipotesis dan tidak rutin


Pengadaan ujian post test yang bersifat hipotesis
Melakukan post test yang bersifat hipotesis dan rutin
Melakukan post test namun tidak bersifat hipotesis tapi rutin
Tidak melakukan post test sama sekali
4.



Praktikan memahami tujuan dan prosedur praktikum bukan

berdasarkan hasil analisis pribadi dan dapat menyimpulkan


Penyimpulan hasil praktikum
Praktikan memahami tujuan dan prosedur praktikum berdasarkan hasil analisis pribadi dan dapat menyimpulkan
Praktikan memahami tujuan dan prosedur praktikum namun  berdasarkan hasil analisis pribadi dan tidak dapat menyimpulkan
Praktikan memahami tujuan dan prosedur praktikum bukan berdasarkan hasil analisis pribadi dan tidak dapat menyimpulkan






3. Pelaporan


1. Praktikan melakukan pengamatan, menuliskan data hasil pengamatan
4

Praktikan melakukan pengamatan, menuliskan data hasilpengamatn
3

Praktikan melakukan pengamatan tetapi tidak menuliskan data hasil pengamatan
2

Praktikan bermain main dalam melakukan pengamatan dan asal menulis data hasil pengamatan
1

Praktikan tidak melakukan pengamatan, menuliskan data hasilpengamatn


2. Didalam pembahasan Praktikan Membandingkan pengamatn dengan literatur

Praktikan membandingkan hasil pengamatan dengan literatur yang ada

Praktikan kurang memahami hasil yang didapat jadi sulit untuk membandingkan dengan literatur

Praktikan tidak membandingkan keseluruhan pengamatan dengan literatur yang ada

Praktikan tidak membandingkan hasil pengamatan dengan literatur yang ada


3. Praktikan mendiskusikan hasil pengamatan  dan menarik kesimpulan









Praktikan melakukan pengamatan, menuliskan data hasilpengamatn


Praktikan mendiskusikan tetapi tidak menyimpulkan

Praktikan belum memahami halyang didiskusikan sehingga tidak dapat menyimpulkan 

Praktikan  tidak mendiskusikan hasil pengamatan  dantidak  menarik kesimpulan
















 * Uji berhasil atau tidaknya Praktikum yang dilaksanakan adalah : 
Gunakan rumus = ( Jumlah skor/40) x 100 %
Kategori keberhasilan :
a. . > 80 %                = berhasil
b. 75 % < X < 80 % = Optimal
c. < 75 %                 = Gagal

ket :
4 = sangat baik
3= baik
2= kurang baik
1= tidak baik



3. Berikut ini adalah Desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas. ;





4. rubrik penilaian untuk jurnal dan laporan praktikum




No
Aspek
Skor
Keterangan
1
Judul percobaan
0
1

2
Judul percobaan tidak ditulis.
Judul percobaan ditulis tetapi tidak tepat/sesuai dengan tema praktikum.
Judul percobaan ditulis dan tepat.
2
Tujuan percobaan
2
2
Ditulis seperti pada petunjuk praktikum.
Tujuan ditulis dalam bentuk ABCD (audience, behaviour, condition, and degree)
3
Rumusan masalah
0
2


5
Rumusan masalah tidak ditulis.
Rumusan masalah ditulis tetapi tidak mengarah pada hubungan variabel manipulasi dan respon.
Rumusan masalah ditulis dan mengarah pada hubungan variabel manipulasi dan respon.
4
Dasar teori
5

10

15
Memuat teori tetapi kurang relevan dengan meteri praktikum asam-basa.
Memuat secara singkat teori yang relevan dengan meteri praktikum.
Memuat secara lengkap teori yang relevan dengan meteri praktikum.
5
Alat dan bahan
2

5
Alat dan bahan ditulis namun tidak disertai dengan jumlah.
Alat dan bahan ditulis lengkap disertai dengan jumlah dan ukuran.
6
Prosedur kerja
1

2

5
10
Ditulis seperti petunjuk pada praktikum (menggunakan kata perintah).
Ditulis dengan menggunakan kata kerja bukan kata perintah).
Ditulis lengkap tanpa alur kerja.
Ditulis lengkap beserta alur kerja.
7
Data pengamatan
5

7
Data yang ditulis hanya kondisi sesudah perlakuan (setelah diberi indikator  alami).
Data yang ditulis mencakup kondisi sebelum dan sesudah perlakuan.
8
Diskusi dan pembahasan
10

20

25
Membahas hasil pengamatan tanpa menghubungkan dengan dasar teori.
Mengubungkan hasil pengamatan dengan dasar teori namun tidak lengkap.
Menghubungkan hasil pengamatan dengan dasar teori dan dilengkapi dengan bagan serta paragraf yang mengarah pada simpulan.
9
Simpulan
5


10
Simpulan sesuai dengan hasil praktikum tetapi tidak mengarah pada tujuan praktikum.
Simpulan sesuai dengan hasil praktikum dan mengarah pada tujuan praktikum.
10
Daftar pustaka
2
3


5
Tidak semua sumber pustaka ditulis.
Semua sumber pustaka ditulis namun ada satu atau lebih sumber pustaka yang tata tulisannya kurang benar.
Semua sumber pustaka ditulis dan susunannya benar.
11
Jawaban petanyaan
5
Semua pertanyaan yang ada dijawab dengan benar.
12
Laporan sementara
0
5
Laporan sementara tidak dilampirkan.
Laporan sementara dilampirkan.
13
lampiran
0

3
Lampiran foto praktikum (sebelum dan sesudah praktikum) tidak dilampirkan.
Lampiran foto praktikum dilampirkan.
14
Ketepatan waktu mengumpulkan laporan
0

1
3
5
Laporan menyerahkannya lebih dari satu minggu terlambat
Sampai satu minggu terlambat
Sampai dengan dua hari terlambat
Menyerahkan laopran tepat waktu




    5.  Pentingnya Manajemen Laboratorium dalam kaitannya dengan kurikulum 2013 adalah Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada sehingga setiap siswa dapat berpikir dan melakukan tindakan secara kreati, inovatif dan produktif. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium di SD, SMP maupun SMA perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
               Dikemukakan pada PP Nomor 19  Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang   proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan  dengan baik. Sebagus  dan selengkap  apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. Mengingat semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan scientific melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan, maka untuk mata pelajaran IPA fungsi laboratorium (lab) sekolah mempunyai peranan sangat penting.Sarana ruang, peralatan serta bahan, pengelolaan dan tenaga laboratorium (laboran) adalah komponen yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.





   6. Perbedaan yang mendasar pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama :
        Menurut saya perbedaan yang mendasar Pada jenjang sekolah Dasar, Laboratorium di desain sesuai dengan tingkat usia mereka, seperti seperti lebih memperbanyak alat-alat peraga sehingga dari sejak dini mereka mengetahuinya seperti kerangka ikan, katak, globe, dll. Pada laboratorium Sekolah Dasar, ruangan didesain sedemikian rupa dengan kondisi semua alat dan bahan terletak dalam ruangan khusus dan hanya guru pendamping yang memiliki wewenang untuk keluar masuk ruangan tersebut. Ruangan utama lab hanya berisi meja praktikan beserta kursi, meja demontrasi guru, meja alat-alat peraga dan lukisan gambar-gambar yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam. Pada Tingkat sSekolah Dasar Praktikum lebih banyak dilakukan dengan cara demontrasi oleh guru karena untuk tingkat Sekolah Dasar, mereka belum dipersiapkan untuk dapat melakukan kegiatan praktikum secara mandiri. namun disini siswa Sekolah Dasar juga dapat melakukan praktikum dengan alat dan bahan yang tidak membahayakan ataupun yang merugikan orang lain, contohnya tentang gaya mengubah bentuk benda, siswa Sekolah Dasar dapat menggunakan plastisin sebagai alat peraga yang digunakan,
                 Sedangkan pada Sekolah Menengah Pertama ( SMP) Alat-alat yang dianggap tidak berbahaya juga tidak menutup kemungkinan apabila ditata berdampingan dengan ruang utama (ruang praktikum) karena siswa SMP dianggap sudah dapat membedakan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya ataupun sekitarnya. Untuk pelaksanaan praktikum pada siswa jenjang SMP juga sudah diberikan wewenang untuk melakukan praktikum secara mandiri dan tentu saja tetap dibimbing oleh guru pendamping. Pada siswa Tingkat SMP, siswa dapat Menyimpan semua alat dan bahan secara rapi sesuai dengan jenisnya
dan dapat Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang telah digunakan dengan bimbingan guru pendamping, siswa di tuntut memiliki rasa memiliki yaitu dengan Merawat semua alat/ bahan/ fasilitaslaboratorium serta ada rasa Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapan lainnya.
            lmutakterbatas.blogspot.com/2013/10/contoh-program-kerja-lab-ipa.html
         http://elmihanjarbait.blogspot.com/2014/03/laporan-observasi-landasan-pendidikan.html










































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar