NIM : A1C111047
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
DOSEN PENGAMPUH : DR. SYAMSURIZAL, M.SI
Soal mid
semester( deadline hari rabu, 07 Mei 2014 pukul : 24.00)
1. Jelaskan manajemen baku/ standar lab yang
ideal!
2. Buatlah rubrik penilaian praktikum
secara umum! Tentukan kategori praktikum berhasil atau tidak berdasarkan rubrik
yang anda buat!
3. Buatlah desain lab yang inovatif utk pembelajaran
pada jenjang sekolah menengah atas!
4. Buatlah rubrik penilaian untuk jurnal
dan laporan praktikum!
5. Mengapa pentingnya manajemen lab
dalam kaitannya dengan kurikulum 2013! (kata kunci : produktif, inovatif dan
kreatif)
6. Jelaskan perbedaan yang mendasar pada
laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama!
Jawab
1. Manajemen baku/Standar Lab yang ideal.
Disini terlebih dahulu saya menjelaskan tentang kriteria baku laboratorium yaitu Laboratorium kimia / IPA harus dirancang dan dibangun dengan memenuhi kriteria baku yang mempertimbangkan unsur kesehatan, keamanan, peraturan-peraturan yang bertujuan agar laboratorium dapat memberi manfaat secara optimal dengan mengeliminasi resiko secara minimal.
Menurut Flinn (2004 : 1) menyatakan lima kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh
sebuah laboratorium kimia, yaitu (1) tata ruang, (2) sarana mebelair, (3)
tempat penyimpanan bahan kimia, (4) peralatan darurat, dan (5) perlengkapan.
Kriteria minimal tersebut harus dipenuhi untuk mengantisipasi terjadinya
resiko. Sebagai contoh, tata ruang harus ditata sedemikian rupa sehingga guru
dapat memantau setiap kegiatan peserta didik dalam laboratorium dari satu titik
ruangan tersebut.
Ratna Wilis Dahar (1986 : 3) menyatakan ruang / prasarana laboratorium meliputi
ruang untuk kegiatan belajar-mengajar, ruang persiapan, ruang gudang, ruang
gelap, ruang timbang, dan ruang asam. Sedangkan sarana laboratorium meliputi
meja, kursi, almari, alat pengaman, seperti pemadam kebakaran, botol-botol zat
kimia, timbangan, papan tulis, daftar nilai besaran, sistem periodik unsur,
tata tertib laboratorium, dan gambar model.
Menurut Hall (1986 : xi), alat-alat praktik kimia / IPA dibagi menjadi jenis
kaca, porselin, logam, dan kayu. Secara umum alat-alat kimia / IPA terbuat dari
kaca yang tahan panas dan zat kimia. Bahan gelas banyak jenisnya, tetapi yang
umum digunakan adalah jenis borosilikat dan jenis soda lime. Borosilikat
tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, tahan terhadap senyawa asam tetapi
kurang tahan senyawa alkali. Sedangkan soda lime jika dipanaskan tidak
menjadi kusam, lebih tahan terhadap senyawa alkali dibandingkan asam.
Berikut ini
point-point penting dalam manajemen standar Laboratorium yang ideal :
§ Organisasi
Dalam rangka untuk
memiliki fungsi sistem manajemen standar, struktur dan manajemen laboratorium
harus diatur sehingga kualitas kebijakan dapat ditetapkan dan dilaksanakan.
Harus ada struktur organisasi pendukung yang kuat, komitmen manajemen
sangat penting dan harus ada mekanisme untuk pelaksanaan dan pemantauannya.
§ Personil
Sumber daya
laboratorium yang paling penting adalah kemampuan, sikap kerja para pegawai.
Kualitas sistem manajemen untuk banyak elemen dari manajemen personalia dan
pengawasan, dan mengingatkan kita tentang pentingnya dorongan dan motivasi.
§ Peralatan
Banyak jenis peralatan
yang digunakan di laboratorium, dan masing-masing peralatan harus berfungsi
dengan baik. Pemilihan peralatan yang tepat, pemasangan dengan benar,
memastikan bahwa peralatan baru bekerja dengan baik, dan memiliki sistem untuk
pemeliharaan adalah bagian dari program manajemen peralatan dalam sistem
manajemen mutu.
§ Pembelian
dan persediaan
Pengelolaan
bahan-bahan dan perlengkapan di laboratorium kerap kali menjadi tugas yang
menantang. Namun, pengelolaan yang baik dari pembelian dan persediaan dapat
menciptakan penghematan biaya selain untuk memastikan persediaan bahan-bahan
yang tersedia bila diperlukan. Prosedur yang merupakan bagian dari manajemen
pembelian dan persediaan dirancang untuk memastikan bahwa semua bahan-bahan dan
perlengkapan mempunyai kualitas yang baik, dan bahwa bahan-bahan tersebut
digunakan dan disimpan dengan cara melindungi keutuhan dan kehandalannya.
§ Proses
pengawasan
Proses pengawasan
terdiri dari beberapa faktor yang penting dalam memastikan kualitas proses
pengujian laboratorium. Faktor-faktor ini termasuk kontrol kualitas untuk
pengujian, manajemen yang tepat dari sampel, termasuk pengumpulan dan
penanganan, dan pembuktian metode dan pengesahan.
Unsur-unsur dari proses
pengendalian yang sangat akrab bagi laboran, pengawasan kualitas adalah salah
satu latihan kualitas pertama untuk digunakan di laboratorium dan selanjutnya
untuk menempatkan peran penting dalam memastikan keakuratan pengujian.
§ Manajemen
informasi
Produk dari
laboratorium adalah informasi, terutama dalam bentuk tes pelaporan. Informasi
(data) harus hati-hati dikelola untuk memastikan keakuratan dan kerahasiaan,
serta aksesibilitas ke staf laboratorium dan kesehatan penyedian perawatan.
Informasi dapat dikelola dan disampaikan dengan sistem kertas atau dengan
komputer, keduanya akan dibahas pada bagian manajemen informasi.
§ Dokumen dan
catatan.
Dokumen yang
diperlukan di laboratorium untuk menginformasikan bagaimana melakukan sesuatu,
dan laboratorium selalu memiliki banyak dokumen. Dalam melakukan rekaman harus
dengan cermat agar menjadi akurat dan mudah diakses.
§ Kejadian
manajemen
Kejadian manajemen
laboratorium adalah suatu kesalahan atau suatu peristiwa yang sering terjadi di
dalam laboratorium. Sebuah system di dalam laboratorim diperlukan untuk
mendeteksi masalah atau kejadian. Untuk menangani hal tersebut , kita harus
belajar dari kesalahan dan harus di ambil tindakan sehingga hal tersebut tidak
terjadi lagi.
§ Penilaian
Proses penilaian merupakan
suatu proses untuk memeriksa kinerja laboratorium dan membandingkannya dengan
standar, tolak ukur atau dengan kinerja laboratorium lainnya. Standar kualitas
laboratorium merupakan bagian penting dari proses penilaian, pelayanan dapat
dijadikan sebagai tolak ukur untuk laboratorium. Proses penilaian terbagi atas
dua macam yaitu :
1 . Penilaian internal
yaitu penilaian yang dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan staf itu
sendiri.
2 . Penilaian eksternal
yaitu penilaian yang dilakukan dalam laboratorium oleh kelompok atau lembaga di
luar laboratorium.
§ Tindakan
perbaikan
Tujuan utama dalam
system manajemen mutu adalah perbaikan secara terus-menerus di dalam
laboratorium dan dilakukan secara sistematis.
§ Peleyanan
kepada pelanggan
Konsep pelayanan kepada pelanggan sering
diabaikan dalam praktek laboratorium. Namun penting untuk diketahui bahwa
laboratorium adalah organisasi jasa. Oleh karena itu pelanggan atau klien yang
masuk ke dalam suatu laboratorium menerima apa yang mereka butuhkan.
Laboratorium harus memahami siapa pelanggan dan apa yang mereka butuhkan
sehingga nantinya akan ada umpan balik pelanggan untuk membuat perbaikan.
§ Fasilitas
dan keselamatan
Ada beberapa hal yang harus menjadi bagian dari
fasilitas manajemen dan keselamatan seperti :
1
. Keamanan
Berfungsi untuk
mencegah resiko yang tidak di inginkan atau bahaya yang ada di ruang
laboratorium.
2
. Penahanan
Berfungsi untuk
meminimalkan resiko dan mencegah bahaya di ruang laboratorium yang dapat menyebabkan
kerugian bagi masyarakat.
3 .
Keselamatan
Mencakup
kebijakan dan prosedur atau tatanan untuk mencegah kerugian pekerja, pelanggan
dan masyarakat.
4 .
Ergonomics
Membahas fasilitas dan
adaptasi peralatan untuk memungkinkan keamanan dan kondisi kerja di lokasi
laboratorium.
Pendapat yang
paling tepat tentang manajemen laboratorium adalah pendapat Terry yang terdiri
dari perencanaan, pengorgani-sasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Secara jelas
kita bahas satu persatu berikut ini.
1. Perencanaan (Planning)
Dalam manajemen, perencanaan merupakan salah satu bagian yang sangat
penting, karena perencanaan yang matang akan lebih memungkinkan tercapainya
tujuan yang diharapkan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran
yang hendak dicapai dan menetapkan cara dan sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan
laboratorium kimia / IPA meliputi perencanaan dan pemeliharaan alat-alat dan
bahan-bahan serta sarana / prasarana, perencanaan kegiatan yang akan
dilaksana-kan, serta rencana pengembangan lab
2. Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi
laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau
unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan (Sudaryanto, 1998 : 5)
Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas dan
sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna terhadap
laboratorium. Pengorgani-sasian laboratorium
meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium,
pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan kesela-matan
laboratorium.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan
merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting, karena tanpa
pelaksanaan terhadap apa yang telah direncanakan dan diorganisasikan tidak akan
pernah menjadi kenyataan.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atau
sering disebut pula supervisi ditentukan oleh apa yang telah dilakukan, yaitu
evaluasi terhadap tindakan dan bila perlu menggunakan pengukuran koreksi
sehingga tindakan tersebut sesuai dengan rencana (Terry, 1977 : 481). Proses
pengawasan terdiri atas beberapa tindakan pokok, yaitu : (1) penentuan ukuran /
pedoman baku sebagai pembanding / alat ukur untuk menjawab pertanyaan dari
hasil pelaksanaan, (2) penilaian / pengukuran terhadap tugas yang sudah atau
yang sedang dikerjakan, baik secara lisan maupun tertulis, atau pertemuan
langsung dengan petugas, (3) perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan
ukuran / pedoman yang telah ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan /
perbedaan yang terjadi dan perlu tidaknya perbaikan, (4) perbaikan terhadap
penyimpangan yang terjadi agar pekerjaan sesuai dengan apa yang direncanakan.
( http :// Jendela ILMU ' MENGENAL MUTU LABORATORIUM.htm)
(pdf.manajemen pengelolaan Lab.htm.)
2.Rubrik penilaian Praktikum Berhasil/tidak berhasil
|
NO
|
INDIKATOR PENILAIAN
|
SKOR
|
|||
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1. Persiapan
|
Sangat Baik
Praktikan memiliki skill dan pengetahuan yang cukup
dalam melakukan pengebonan zat secara mandiri karena sebelumnya telah
mempelajari cara-cara pembuatan zat ataupun langsung bertanya kepada asisten
dosen/laboran contohnya cara membuat larutan yang baik dan benar, bagaimana
sifat fisik nya, dll
|
Baik
|
Kurang Baik
|
Tidak Baik
|
||
Pengebonan
zat
|
Praktikan mengebon
zat namun masih sering bertanya dan msih di dampingi oleh asisten
dosen/laboran mengenai cara-cara pembuatan larutan, dll.
|
Praktikan mengebon
zat secara mandiri dengan percaya diri tanpa did ampingi oleh asisten
dosen/laboran walaupun dengan pengetahuan/skill yang minim
|
Praktikan tidak
memiliki pengetahuan dan skill mengebon zat dan semuanya di lakukan oleh
asisten dosen/laboran dalam pengebonan zat
|
|||
2.
|
Alat dan bahan tidak lengkap dan tidak ada alat/bahan pengganti yang
sesuai sehingga praktikum tidak dapat dilaksanakan
|
|||||
Ketersediaan Alat
dan Bahan
|
Alat dan bahan
praktikum tersedia dengan lengkap dan telah dipersiapkan pada hari sebelum
praktikum di laksanakan
|
Alat dan bahan
praktikum telah di persiapkan pada hari sebelumnya namun kurang lengkap
sehingga memodifikasi alat/bahanyang sejenis dan praktikum dapat terlaksana
|
Alat dan bahan
tidak lengkap dan tidak ada alat/bahan
pengganti yang sesuai namun tetap memkasakan praktikum dilaksanakan
|
|||
3.
|
soal pre test bersifat analisis namun jarang dilakukan
dan praktikan yang tidak lulus, tidak boleh mengikuti praktikum
|
|||||
Pengadaan ujian pre
test dengan standar niai yg telah di sepakati.
|
Melakukan post test yang bersifat analisis dan rutin, untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman dan kesiapan praktikan terhadap praktikum yang dilaksanakan dan
praktikan yang tidak lulus pre test tidak boleh mengikuti praktikum.
|
Soal pretest tidak
bersifat analisis, dilakukan secra rutin dan praktikan yang tidak lulus di
perbolehkan mengikuti praktikum
|
Tidak melakukan pre
test, tetapi praktikan boleh mengikuti praktikum
|
|||
|
NO
|
INDIKATOR PENILAIAN
|
SKOR
|
|||
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
2. Pelaksanaan
|
1.
|
Sesuai
prosedur dengan alat & bahan lengkap
|
||||
Praktikum dilakukan sesuai prosedur
|
Sesuai prosedur tetapi alat & bahan tidak
lengkap
|
Tidak sesuai dengan prosedur tetapi memodifikasi
alat dan bahan karena keterbatasan sarana dan prasarana
|
Tidak sesuai prosedur tetapi mengganti dengan
praktikum yang sejenis
|
|||
2.
|
Praktikan
hanya mengamati, mengukur dan mencatat namun tidak menganalisis
|
|||||
Pengembangan sikap ilmiah
|
Praktikan mengamati, mengelompokkan, mencatat,
mengukur dan menganalisis selama praktikum
|
Praktikan mengamati, mengelompokkan, mencatat,
mengukur namun tidak menganalisis
|
Praktikan mengamati, mengelompokkan, mencatat,
mengukur dan menganalisis selama praktikum
|
|||
3.
|
Melakukan
post test yang bersifat hipotesis dan tidak rutin
|
|||||
Pengadaan ujian post test yang bersifat hipotesis
|
Melakukan post test yang bersifat hipotesis dan
rutin
|
Melakukan post test namun tidak bersifat hipotesis
tapi rutin
|
Tidak melakukan post test sama sekali
|
|||
4.
|
Praktikan
memahami tujuan dan prosedur praktikum bukan
berdasarkan
hasil analisis pribadi dan dapat menyimpulkan
|
|||||
Penyimpulan hasil praktikum
|
Praktikan memahami tujuan dan prosedur praktikum
berdasarkan hasil analisis pribadi dan dapat menyimpulkan
|
Praktikan memahami tujuan dan prosedur praktikum
namun berdasarkan hasil analisis pribadi dan tidak dapat menyimpulkan
|
Praktikan memahami tujuan dan prosedur praktikum
bukan berdasarkan hasil analisis pribadi dan tidak dapat menyimpulkan
|
3. Pelaporan
|
1. Praktikan melakukan pengamatan, menuliskan data
hasil pengamatan
|
4
Praktikan melakukan pengamatan, menuliskan data
hasilpengamatn
|
3
Praktikan melakukan
pengamatan tetapi tidak menuliskan data hasil pengamatan
|
2
Praktikan bermain main
dalam melakukan pengamatan dan asal menulis data hasil pengamatan
|
1
Praktikan tidak melakukan pengamatan, menuliskan
data hasilpengamatn
|
||
2. Didalam pembahasan
Praktikan Membandingkan pengamatn dengan literatur
|
Praktikan membandingkan hasil pengamatan dengan
literatur yang ada
|
Praktikan kurang memahami hasil
yang didapat jadi sulit untuk membandingkan dengan literatur
|
Praktikan tidak membandingkan
keseluruhan pengamatan dengan literatur yang ada
|
Praktikan tidak membandingkan hasil pengamatan
dengan literatur yang ada
|
|||
3. Praktikan mendiskusikan hasil pengamatan dan menarik kesimpulan
|
Praktikan melakukan
pengamatan, menuliskan data hasilpengamatn
|
Praktikan mendiskusikan
tetapi tidak menyimpulkan
|
Praktikan belum memahami halyang didiskusikan
sehingga tidak dapat menyimpulkan
|
Praktikan
tidak mendiskusikan hasil pengamatan
dantidak menarik kesimpulan
|
|||
* Uji berhasil atau tidaknya Praktikum yang dilaksanakan adalah :
Gunakan rumus = ( Jumlah skor/40) x 100 %
Kategori keberhasilan :
a. . > 80 % = berhasil
b. 75 % < X < 80 % = Optimal
c. < 75 % = Gagal
ket :
4 = sangat baik
3= baik
2= kurang baik
1= tidak baik
3. Berikut ini adalah Desain lab yang inovatif utk pembelajaran pada jenjang sekolah menengah atas. ;
No
|
Aspek
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
Judul
percobaan
|
0
1
2
|
Judul
percobaan tidak ditulis.
Judul
percobaan ditulis tetapi tidak tepat/sesuai dengan tema praktikum.
Judul
percobaan ditulis dan tepat.
|
2
|
Tujuan
percobaan
|
2
2
|
Ditulis
seperti pada petunjuk praktikum.
Tujuan
ditulis dalam bentuk ABCD (audience, behaviour, condition, and degree)
|
3
|
Rumusan
masalah
|
0
2
5
|
Rumusan
masalah tidak ditulis.
Rumusan
masalah ditulis tetapi tidak mengarah pada hubungan variabel manipulasi dan
respon.
Rumusan
masalah ditulis dan mengarah pada hubungan variabel manipulasi dan respon.
|
4
|
Dasar
teori
|
5
10
15
|
Memuat
teori tetapi kurang relevan dengan meteri praktikum asam-basa.
Memuat
secara singkat teori yang relevan dengan meteri praktikum.
Memuat
secara lengkap teori yang relevan dengan meteri praktikum.
|
5
|
Alat dan
bahan
|
2
5
|
Alat dan
bahan ditulis namun tidak disertai dengan jumlah.
Alat dan
bahan ditulis lengkap disertai dengan jumlah dan ukuran.
|
6
|
Prosedur
kerja
|
1
2
5
10
|
Ditulis
seperti petunjuk pada praktikum (menggunakan kata perintah).
Ditulis
dengan menggunakan kata kerja bukan kata perintah).
Ditulis
lengkap tanpa alur kerja.
Ditulis
lengkap beserta alur kerja.
|
7
|
Data
pengamatan
|
5
7
|
Data yang
ditulis hanya kondisi sesudah perlakuan (setelah diberi indikator
alami).
Data yang
ditulis mencakup kondisi sebelum dan sesudah perlakuan.
|
8
|
Diskusi
dan pembahasan
|
10
20
25
|
Membahas
hasil pengamatan tanpa menghubungkan dengan dasar teori.
Mengubungkan
hasil pengamatan dengan dasar teori namun tidak lengkap.
Menghubungkan
hasil pengamatan dengan dasar teori dan dilengkapi dengan bagan serta
paragraf yang mengarah pada simpulan.
|
9
|
Simpulan
|
5
10
|
Simpulan
sesuai dengan hasil praktikum tetapi tidak mengarah pada tujuan praktikum.
Simpulan
sesuai dengan hasil praktikum dan mengarah pada tujuan praktikum.
|
10
|
Daftar
pustaka
|
2
3
5
|
Tidak
semua sumber pustaka ditulis.
Semua
sumber pustaka ditulis namun ada satu atau lebih sumber pustaka yang tata
tulisannya kurang benar.
Semua
sumber pustaka ditulis dan susunannya benar.
|
11
|
Jawaban
petanyaan
|
5
|
Semua
pertanyaan yang ada dijawab dengan benar.
|
12
|
Laporan
sementara
|
0
5
|
Laporan
sementara tidak dilampirkan.
Laporan
sementara dilampirkan.
|
13
|
lampiran
|
0
3
|
Lampiran
foto praktikum (sebelum dan sesudah praktikum) tidak dilampirkan.
Lampiran
foto praktikum dilampirkan.
|
14
|
Ketepatan
waktu mengumpulkan laporan
|
0
1
3
5
|
Laporan
menyerahkannya lebih dari satu minggu terlambat
Sampai
satu minggu terlambat
Sampai
dengan dua hari terlambat
Menyerahkan
laopran tepat waktu
|
5. Pentingnya Manajemen Laboratorium dalam kaitannya dengan kurikulum 2013 adalah Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada sehingga setiap siswa dapat berpikir dan melakukan tindakan secara kreati, inovatif dan produktif. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium di SD, SMP maupun SMA perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Dikemukakan pada PP Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis
peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang
proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum
2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk
dapat menemukan suatu konsep.
Laboratorium merupakan sumber
belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa.
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu
laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen
yang baik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu
dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. Mengingat
semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan scientific melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan, maka untuk mata pelajaran IPA
fungsi laboratorium (lab) sekolah mempunyai peranan sangat penting.Sarana
ruang, peralatan serta bahan, pengelolaan dan tenaga laboratorium (laboran)
adalah komponen yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
6. Perbedaan
yang mendasar pada laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama :
Menurut saya perbedaan yang mendasar Pada
jenjang sekolah Dasar, Laboratorium di desain sesuai dengan tingkat usia
mereka, seperti seperti lebih memperbanyak alat-alat peraga sehingga dari sejak
dini mereka mengetahuinya seperti kerangka ikan, katak, globe, dll. Pada laboratorium Sekolah Dasar, ruangan didesain sedemikian rupa dengan
kondisi semua alat dan bahan terletak dalam ruangan khusus dan hanya guru
pendamping yang memiliki wewenang untuk keluar masuk ruangan tersebut. Ruangan
utama lab hanya berisi meja praktikan beserta kursi, meja demontrasi guru, meja alat-alat peraga dan lukisan gambar-gambar yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam. Pada Tingkat
sSekolah Dasar Praktikum lebih banyak
dilakukan dengan cara demontrasi oleh guru karena untuk tingkat Sekolah Dasar,
mereka belum dipersiapkan untuk dapat melakukan kegiatan praktikum secara
mandiri. namun disini siswa Sekolah Dasar juga dapat melakukan
praktikum dengan alat dan bahan yang tidak membahayakan ataupun yang merugikan orang
lain, contohnya tentang gaya mengubah bentuk benda, siswa Sekolah Dasar dapat
menggunakan plastisin sebagai alat peraga yang digunakan,
Sedangkan pada
Sekolah Menengah Pertama ( SMP) Alat-alat
yang dianggap tidak berbahaya juga tidak menutup kemungkinan apabila ditata
berdampingan dengan ruang utama (ruang praktikum) karena siswa SMP dianggap
sudah dapat membedakan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya ataupun
sekitarnya. Untuk pelaksanaan praktikum pada siswa jenjang SMP juga sudah
diberikan wewenang untuk melakukan praktikum secara mandiri dan tentu saja
tetap dibimbing oleh guru pendamping. Pada siswa Tingkat SMP, siswa dapat Menyimpan
semua alat dan bahan secara rapi sesuai dengan jenisnya
dan dapat Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang telah digunakan dengan bimbingan guru pendamping, siswa di tuntut memiliki rasa memiliki yaitu dengan Merawat semua alat/ bahan/ fasilitaslaboratorium serta ada rasa Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapan lainnya.
dan dapat Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang telah digunakan dengan bimbingan guru pendamping, siswa di tuntut memiliki rasa memiliki yaitu dengan Merawat semua alat/ bahan/ fasilitaslaboratorium serta ada rasa Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapan lainnya.
lmutakterbatas.blogspot.com/2013/10/contoh-program-kerja-lab-ipa.html
http://elmihanjarbait.blogspot.com/2014/03/laporan-observasi-landasan-pendidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar