Sabtu, 14 Juni 2014

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN LABORATORIUM

.
NAMA                        : FEBE EUNIKE E

NIM                           : A1C111047

MATA KULIAH           :PENGELOLAAN LABORATORIUM

SKS                            : 2

DOSEN                       : Dr. Syamsurizal, M.Si

WAKTU                      : 06-18 Juni 2014


PETUNJUK : Ujian ini open book. Tapi tidak diizinkan mencontek, bilamana ditemukan, maka anda dinyatakan GAGAL. Jawaban anda diposting di bolg masing-masing.

  SOAL 



    1.     Buatlah rubrik angket tentang keamanan dan keselamatan bekerja di   Laboratorium.
    2.    Buatlah peraturan bekerja di Laboratorium untuk bidang fisika, kimia, dan biologi.

    3.    Uraikan tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen buffer , asam nitrat ( Air keras), basa logam alkali selain NaOH dan KOH.  

    4.    Uraikan bagaimana etika dalam melakukan survey di Laboratorium sehingga data-data yang dibutuhkan  dapat di analisis ! 


    JAWABAN : 
   1.  Rubrik angket tentang keamanan dan keselamatan bekerja di   Laboratorium.


O
INDIKATOR PENILAIAN

IYA


TIDAK
KET


4(Sangat baik)
3 (Baik)
2 (Cukup)
1 (Buruk)



















1.
Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan diketahui oleh petugas laboratorium
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan segera melaporakan penggunaan setelah selesai menggunakannya.
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan sengaja walaupun sedang ada petugas laboratorium di tempat.
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium

2.
Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
Tidak satupun yang tidak berkepentingan masuk ke laboratorium
Orang yang tidak berkepentingan masuk lab karna dipanggil asdos atau ada keperluan tertentu
Orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam laboratorium (dalam waktu yang lama)
Orang yang tidak berkepentingan masuk lab walaupun ada petugas petugas laboratorium
Orang yang tidak berkepentingan masuk laboratorium sewaktu petugas lab tidak ada

3.
Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Melakukan eksperimen sesudah memahami informasi mengenai bahaya dan kegunaan bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Melakukan eksperimen dengan memahami bahaya bahan kimia dan cara pemakaian alat
Melakukan eksperimen hanya dengan memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia.
Tidak melakukan eksperimen karena tidak memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
Malakukan eksperimen walaupun tidak mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.

4.
Jangan bermain-main dan tidak berisik di dalam ruangan laboratorium.
Fokus melakukan eksperimen
Eksperimen tetap berjalan walaupun ada gangguan.
Melakukan eksperimen tetapi ada gangguan yang mempengaruhi proses eksperimen
Melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan eksperimen.
Bermain-main dan berisik di dalam laboratorium

5.
Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
Makan, minum atau merokok hanya dilakukan jauh dari lingkungan laboratorium.
Segera setelah makan , minum, atau merokok di luar laboratorium langsung melakukan eksperimen  .
Aktifitas merokok, minum dan makan di laboratorium ketika eksperimen istirahat sebentar
Makan dan minum dilabor tetapi tidak melakukan eksperimen
Merokok, makan, dan minum di laboratorium ketika eksperimen berlangsung









6.
Membawa jas lab, masker, sarung tangan, dan kacamata.
Membawa dengan lengkap baik itu jas lab, sarung tangan, dan kacamata
Hanya membawa jas lab dan sarung tangan
Hanya membawa jas lab saja

Tidak membawa apapun

7.
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah sebelum dan sesudah praktikum.
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah sebelum dan sesudah praktikum.
Sarapan dan minum susu tetapi hanya sebelum praktikum
Hanya sarapan saja tetapi tidak minum susu sebelum dan sesudah praktikum
Tidak sarapan dan hanya minum susu pada saat sebelum praktikum
Tidak sarapan dan minum susu baik itu sebelum dan sesudah praktikum

8.
Pakailah sepatu.
Memakai sepatu kets dan kaos kaki saat praktikum
Memakai ‘flat shoes’ tetapi memakai kaos kaki saat praktikum
Memakai ‘flat shoes’ tetapi tidak memakai kaos kaki saat praktikum
Memakai sandal sepatu saat praktikum
Tidak memakai sepatu

9.
Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
Mengunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan
Mengunakan alat yang berbeda dari petunjuk praktikum yang diberikan. Misalnya, dipenuntun dikatakan erlemeyer, tetapi saat praktikum digunakan gelas kimia
Menggunakan alat dan bahan yang kurang sesuai dengan petunjuk pratikum yang diberikan.
Mengunakan jumlah bahan praktikum yang kurang tepat.
Tidak menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.

10.
Bertanyalah kepada asisten praktikum jika merasa ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan.
Bertanya kepada asisten praktikum jika merasa ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan
Bertanya kepada asisten dosen jika tidak mengerti saja
Bertanya kepada teman jika tidak mengerti
Browsing internet jika tidak mengerti
Tidak bertanya sama sekali walaupun meras ragu atau tidak mengerti

11.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
mengenali peralatan  keselamatan tanpa tahu cara menggunakannya
hanya mengetahui  nama – nama dan hafal fungsi alat keselamatan tanpa tahu bentuk alat keselamatannya
hanya mengenali sebagian alat – alat keselamatan kerja dan tidak mengetahui letaknya untuk memudahkan pertolongan .
Praktikan Tidak mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.

12.
Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
Praktikan  memakai jas laboratorium saat bekerja dilaboratorium
Praktikan Memakai jas laboratorium mulai dari luar ruangan laboratorium
Praktikan memakai jas laboratorium setelah berada didepan meja praktikum
Praktikan memakai jas laboratorium hanya pada saat tertentu saja
Praktikan tidak memakai jas laboratorium saat bekerja di laboratorium

13.
Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
Praktikan mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
Praktikan hanya mengetahui cara menggunakan pemadam kebakaran
Praktikan mengetahui  alat keselamatan  tetapi sangat canggung menggunakannya
Praktikan mengetahui  alat keselamatan
tanpa tahu cara menggunakannya
Praktikan tidak mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya

14.
Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
Praktikan  melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium
Praktikan hanya melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada asisten dosen
Praktikan menyembunyikan kerusakan atau kecelakaan dari petugas laboratorium
Praktikan melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada petugas laboratorium setelah sekian lama kejadian
Praktikan tidak melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium

15.
Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
Praktikan berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
Praktikan memperhatikan keadaan sekitar saat berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat , reagen korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan sangat canggung dan ketakutan saat menggunakan asam kuat , reagen korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
Praktikan tidak berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar

16.
Gunakan lemari asam jika mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya.
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya dan kurang berbahaya
Lemari asam tidak digunakan saat mereaksikan zat-zat berbahaya namun dapat mereaksikannya dengan dibawa keluar ruangan ataupun tempat terbuka tanpa keluar dari lokasi laboratorium
Tetap di meja praltikum saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya tanpa membawa keluar ruangan
Tidak menggunakan lemari asam

17.
Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
Praktikan mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium
Praktikan mengetahui sebagian cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium. Misalnya p3k pada saat terhirup zat atau terkena tumpahan zat saja
Mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium namun belum paham terhadap pelaksanaannya
Praktikan hanya Sedikit mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
praktikan Tidak mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium dan tidak melakukan usaha apapun untuk menolong kecelakaan di lab

18.
Buanglah sampah pada tempatnya.
praktikan membuang sampah sesuai pada tempat dan jenis sampah
praktikan membuang sampah pada tempatnya namun masih ada yang tercampur
membuang sampah hanya dalam satu tempat saja tanpa memilah sampah
membuang sampah tidak pada tempatnya
tidak membuang sampah selesai praktikum

19.
Usahakan bekerjasama dengan baik.
Praktikan bekerjasama dengan baik
praktikan bekerjasama hanya dengan beberapa orang yang dirasa seide saja
praktikan bekerja secara individu
Tidak bekerjasama dengan baik namun praktikum hasil percobaan mendapatkan hasil
praktikan tidak bekerjasama dengan baik dan tidak mendapatkan hasil percobaan

20.
Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik
Praktikan melakukan latihan keselamatan kerja secara periodic pada saat tertentu saja
Praktikan sesekali melakukan latihan keselamatan
Praktikan jarang melakukan latihan keselamatan
Praktikan tidak pernah melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik



2.  1. Peraturan Bekerja di Laboratorium untuk Bidang Fisika   

antara lain :      

 1. Pada saat praktikum harus berpakaian rapi (jika ada jas praktikum wajib digunakan), sepatu beralas karet dan berkaos kaki.
2. Makanan dan minuman apa saja harus disimpan dan dikonsumsi di luar laboratorium.
3.  Tidak diperkenankan merokok di dalam laboratorium.
4.   Barang milik pribadi seperti tas disimpan dalam loker.
5.Personel dengan rambut panjang disarankan untuk mengikatnya di belakang.
6.Duduk di atas meja Laboratorium dilarang. Jangan sekali-kali berlari di laboratorium.
7.Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop kontak dan circuit breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya laporkan pada asisten.
8. Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/strum) secara tidak sengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas, dll.
9.   Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain.
10.    Keringkan bagian tubuh yang basah, misalnya karena keringat atau sisa air wudhu.
11.    Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum.
12.Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas, dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum.
13.  Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yang berlebihan.
14.Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum.
15. Jangan membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak diperlukan dalam percobaan.
16.    Jangan memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang, dll.
17. Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapt melukai.
18.  Hindari melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang lain misalnya bermain-main saat praktikum.
19. Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu.
20.    Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat.
21. Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
22.Pahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
23.Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
24.  Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan.
25. Kerusakan instrumentasi praktikum menjadi tanggung jawab bersama rombongan praktikum ybs. Alat yang rusak harus diganti oleh rombongan tersebut.

Berikut ini cara mengatasi Kecelakaan Kerja di Laboratorium Fisika
1.    Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik. Cara penanggulangannya adalah :
-             -  Jangan panik
-           - Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing dan di meja praktikan yang tersengat arus listrik.
  - Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber listrik dengan menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan arus listrik misalnya kayu.
-      - Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik.
      2.      Jika menghadapi bahaya api atau panas berlebih maka hal yang harus dilakukan adalah :
-           -   Jangan panik
-         -  Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya  api atau panas berlebih.
-       -    Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing.
-           - Menjauh dari ruang praktikum/penelitian.
     3.   Bahaya yang pernah terjadi saat merangkai alat misalnya rangkaian adaptor atau power supply yaitu kapasitor elco yang meletus akibat salah menempatkan kaki positif dan negatif pada rangkaian. Hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi bahaya ini yaitu pahami benar rangkaian, perhatikan baik-baik cara pemasangan kapasitor elco agar tidak terbalik antara kaki positif dan kaki negatif.
      4.   Bahaya lain yang pernah terjadi pada saat praktikum fisika inti yaitu lampu mercury yang pecah karena tidak memenuhi prosedur percobaan. Hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi hal tersebut yaitu pahami prosedur kerja dengan baik dan jalankan percobaan sesuai prosedur kerja.

sumber : Oficial Website Fak.MIPA Untad.htm

  2. Peraturan Bekerja di Laboratorium Kimia

  • Semua praktikan pada hari pelaksanaan praktikum, menunggu waktu masuk lab, kemudian masuk laboratorium dengan tertib
  • Tanda waktu masuk tepat pada jam 08.00. Praktikan langsung masuk, mengumpulkan laporan praktikum sebelumnya dan mengisi daftar hadir/absensi, kemudian menuju meja masing-masing.
  • Diwajibkan mengikuti penjelasan dari pemimpin kelompok atau asisten yang ditunjuk (sekitar 15 menit)
  • Mengajukan bon peminjaman peralatan yang diperlukan, misalnya termometer, buret, dll., kepada petugas di lab.
  • Asisten akan membantu untuk mengatur permintaan keperluan zat/pereaksi yang diperlukan untuk percobaan pada hari tersebut.
  • Selesai menerima penjelasan praktikum, praktikan kembali ke meja masing-masing, dilanjutkan dengan peminjaman alat dan pengambilan bahan-bahan kimia yang diperlukan di tempat yang disediakan secara bergiliran. Kemudian pemasangan peralatan, yang terlebih dahulu dibersihkan atau dikeringkan.
  • Bekerjalah dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
  • Bilamana menghadapi kesulitan atau keraguan, janganlah segan-segan untuk menanyakan kepada asisten kelompoknya.
  • Peralatan yang dipakai bersama dan akan diletakkan oleh petugas pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
  • Baca dan pahami prosedur percobaan ketika bekerja di lab. Jika Anda tidak mengerti, bertanyalah pada asisten atau dosen pemimpin praktikum. Bekerja tanpa memahami akan mengakibatkan kecelakaan fatal!!
  • Setelah selesai percobaan laporkan dan seerahkan hasil percobaan (sintesis), yang ditempatkan dalam botol kecil yang bersih dan diberi label yang berisi nama, NIM, kelompok, nama zat, beratnya dan data fisik.
  • Buatlah laporan sementara yang di acc oleh asisen laboratorium.
  • Kembalikan semua alat yang dipinjam pada hari tersebut dalam keadaan bersih dan kering, diperiksa petugas mengenai keutuhan dan jumlahnya. Laporkan juga semua kerusakan alat yang anda lakukan kepada petugas
  • Campuran reaksi/zat supaya dipindahkan ke tempat/labu kepunyaan sendiri, tutup dengan baik dan diberi tulisan/peringatan. Jagalah dari kemungkinan tertumpah atau terbakar.
  • Waktu untuk pulang paling lambat jam 16.00, Bersihkanlah meja dan lantai tempat anda bekerja sebelum anda pulang. Apabila ada percobaan yang belum selesai dan perlu dilanjutkan hari berikutnya harus mendapat persetujuan dosen.
  • Nah, sekali lagi, selesai pratikum Anda harus sudah mengecek:
    • Apakah alat-alat yang dipinjam pada hari itu sudah dikembalikan?
    • Apakah tempat/meja kerja Anda (dan lantai) sudah bersih kembali?
    • Apakah laporan sementara Anda sudah di-acc/ditandatangan oleh asisten?
    • Apakah kran air dan listrik di meja Anda sudah dimatikan?
  • Kalau sudah beres, dipersilakan meninggalkan lab.
         BAHAN KIMIA
  • Bahan-bahan kimia di laboratorium kimia harus dianggap beracun dan berbahaya. JANGAN MAKAN DAN MINUM DI LABORATORIUM!  Cucilah tangan Anda setiap akan meninggalkan laboratorium!
  • Selalu nyalakan lemari asam ketika bekerja di laboratorium. Kerjakan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa yang mudah menguap dan mudah terbakar di dalam lemari asam!
  • Jika Anda menyimpan zat-zat yang mudah menguap di meja Anda, tutuplah selalu wadah yang digunakan untuk menyimpan zat tersebut!
  • Jika Anda menumpahkan zat kimia di meja Anda, segera bersihkan dengan lap kering atau tissue. Buanglah tissue atau lap kotor di tempat sampah yang disediakan di dalam lemari asam. Jangan buang sampah di dalam wasbak!!
  • Jika Anda terkena zat kimia, segeralah cuci dengan sabun dan bilaslah dengan air yang banyak. KECUALI APABILA ANDA TERKENA TUMPAHAN/CIPRATAN BROM, FENOL ATAU ASAM SULFAT PEKAT (H2SO4 PEKAT), HINDARI MEMBILAS DENGAN AIR!!!
  • Jika terkena brom, segeralah bilas dengan anti brom yang disediakan di laboratorium,  Kemudian setelah beberapa saat, bilaslah dengan air yang banyak.
  • Jika terkena fenol, segeralah bilas dengan anti fenol yang disediakan di laboratorium.Kemudian setelah beberapa saat, bilaslah dengan air yang banyak.
  • Jika terkena asam sulfat pekat, laplah bagian tubuh Anda yang terkena asam sulfat pekat dengan tissue kering atau lap kering. Kemudian setelah beberapa saat, cucilah bagian tubuh Anda dengan air sabun dan air yang banyak.
  • Zat-zat kimia berikut sangat iritan, kecuali jika dalam konsentrasi encer: asam sulfat, asam nitrat, asam hidroklorida (HCl), asam asetat dan larutan kalium hidroksida dan natrium hidroksida.  Berhati-hatilah!
  • Dimetilsulfoksida, walaupun tidak iritan, tapi cepat sekali terserap oleh kulit.  Berhati-hatilah!
  •  
  • sumber : Laboratorium FMIPA UNS.htm

    3. Peraturan Bekerja di Laboratorium Biologi.
  1. Lima menit sebelum praktikum dimulai, mahasiswa yang akan menjalankan praktikum harus sudah siap di depan laboratorium
  2. Setiap akan menjalankan praktikum, terlebih dahulu diadakan pretest sehingga mahasiswa harus menguasai materi yang berhubungan dengan acara praktikum
  3. Periksalah kelengkapan alat (microscope, sediaan, dll) sebelum praktikum. Jika ada kerusakan segera lapor asisten
  4. Sebelum menggambar suatu sediaan, mahasiswa harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari asisten tentang sediaan yang harus dgambar
  5. Mahasiswa tidak diperkenenkan mengganti suatu sediaan tanpa sepengetahuan dan persetujuan asisten
  6. Setiap mahasiswa yang memecahkan suatu sediaan awetan diwajibkan mengganti dengan sediaan awetan yang sama dan bukan dalam bentuk uang
  7. Mahasiswa tidak diperkenenkan meninggalkan ruang praktikum tanpa ijin asisten atau koordinator praktikum sebelum ada tanda praktikum selesai
  8. Setiap selesai praktikum, mikroskop dan preparat awetan dikembalikan ke tempat semula dalam keadaaan rapi dan mikroskop dalam posisi istirahat
  9. Setiap mahasiswa harus mengikuti seluruh latihan atau acara praktikum. apabila 3 kali tidak mengikuti acara praktikum tanpa pemberitahuan atau ijin maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri atau gugur
  10. Jika mahasiswa berhalangan hadir maka harus memberitahukan atau minta ijin pada koordinator atau asisten praktikum
  11. In hal dilaksanakan pada saat semua acara praktikum telah selesai dan dilaksanakan sebelum responsi
  12. Setelah praktikum selesai diadakan responsi dan tidak ada responsi ulang
  13. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
     Tata Tertib Laboratorium
  1. Mahasiswa yang akan menggunakan laboratorium jurusan biologi harus mendapatkan surat ijin terlebih dahulu dari ketua jurusan biologi dan ketua lab jurusan biologi. Surat ijin harus masuk ke laboran seminggu sebelum penggunaan
  2. Penggunaan laboratorium di luar jam kerja harus sepengetahuan pihak laboratorium
  3. Mahasiswa dilarang menggunakan kaos oblong, sandal jepit saat menggunakan laboratorium
  4. Selesai menggunakan laboratorium harap mematikan peralatan, lampu dan kran air serta harus hemat dalam penggunaanya
  5. Mahasiswa dilarang makan atau minum di dalam laboratorium

Keselamatan Terhadap Penggunaan  Alat-Alat di Laboratorium Biologi

1.    Secara umum laksanakan dan terapkan Manual Laboratorium untuk penggunaan alat yang ada.
2.    Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
- Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat bantu, masukkan sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi.
-     Jangan mencampur bahan mikroba dengan menghisap/meniup pipet
-       Jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
-  Gunakan kapas yang telah diberi desinfektan bila ada tetesan spesimen yang jatuh di meja, kemudian kapas di buang di tempat khusus untuk diautoklaf.
-      Rendam pipet habis pakai dengan desinfektan selama18-24 jam.
3.    Cara menggunakan jarum suntik (kecelakaan penggunaan jarum suntik penyebab umum infeksi yang terjadi di laboratorium mikrobiologi
-  Hindari gerakan cepat dan tergesa-gesa saat memegang jarum suntik
-  Gunakan sarung tangan
- uang kelebihan udara, cairan, gelembung secara vertikal ke kapas yang telah ada desinfektan
-    Jangan membengkokkan atau memindahkan jarum dengan tangan
-     Buang jarum suntik pada tempat khusus sebelum steril
4.    Cara pembukaan wadah botol, cawan petri, dan tabung biakan mikroba harus mengikuti aturan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari resiko terinfeksi adalah sebagai berikut :
-   Buka tutup wadah di tempat kerja dengan hati-hati agar isi dalam wadah tidak terpencar ke luar.
-     Gunakan jas lab. dan sarung tangan.
-      Hindari aerosol.
-   Spesimen yang bocor atau pecah hanya dibuka di dalam Safety Cabinet.

sumber :  Biologi  Perkakas Pendukung II.htm


 3. Tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen buffer , asam nitrat ( Air keras), basa logam alkali selain NaOH dan KOH.

 Tahap-tahap Pemusnahan basa logam alkali:
Untuk memusnahkan basa logam alkali sisa pemakaian atau limbah kadaluarsa, misalnya Kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dapat dilakukan dengan dua penanganan. Yaitu, untuk penanganan bahan tertumpah, dapat dilakukan dengan cara mengencerkan dengan air dan dinetralkan dengan 6 M HCl, kemudian diserap dengan kain atau dipindahkan pada suatu wadah untuk dibuang. Kemudian untuk pemusnahannya, yaitu dengan menuangkan di dalam bak dan diencerkan dengan air serta dinetralkan. Lalu dibuang dalam pembuangan air  biasa.

  Tahap-tahap Pemusnahkan asam kuat/air keras:
Pengelolaan limbah bahan kimia sisa analisa dari laboratorium dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat dan karateristik limbah bahan buangan tersebut yang memiliki derajat keasaman yang tinggi (pH < 1,0), yang dihasilkan dari campuran limbah berasal dari unit analisis laboratorium yang ada, serta bahan buangan sisa sampel dari analisis pabrik urea berupa amonia water dengan konsentrasi NH3 1-3 %, CO2 1-3 % dan Urea 2-5 %. Pengelolaan dengan teknik mengumpulkan limbah bahan buangan sisa analisis dan bahan buangan sisa sampel untuk analisis serta ditempatkan dalam wadah penampungan dari bahan yang tidak mudah korosif dan kemudian digunakan kembali (reuse) sebagai penetral limbah bahan buangan dari unit lain yang memiliki kareteristik wujud cair dan bersifat basa serta dilakukan penetralan di unit Neutralization Sump pabrik.

Pengelolaan bahan buangan limbah sisa analisis dari pabrik urea ditampung dalam wadah penampungan terbuat dari plastic dilengkapi dengan penutup dan kemudian dicampur sampai homogen. Ambil sejumlah sampel sebanyak 1 liter dan lakukan analisis sesuai dengan metode analisis dengan konsentrasi NH3 1-3 %, CO2 1-3 % dan Urea 2-5%, kemudian dimasukkan kembali melalui tanki amonia water di pabrik urea. 

Untuk bahan-bahan kimia yang larut dalam air  
     1. Sisa asam/basa, dinetralkan terlebih dulu baru di buang.

asam: HCl, HF, HNO3, H3PO4, H24SO
Penetral: NaHCO3 , NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1
2. Logam-logam berbahaya (Pb. Cd, Hg dsb), diendapkan dulu, kemudian cairannya di netralkan. Cairan dibuang dan endapan dibuang di tempat khusus.
CARA:
Tambahkan ke dalam sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2. Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.

Sumber : Pembuangan dan Penanganan Bahan Kimia Tumpahan di Laboratorium _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm

   Tahapan-tahapan Pemusnahan REAGEN BUFFER:
Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo, bisulfit atau ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak air.

4. Etika dalam melakukan survey di Laboratorium sehingga data-data yang dibutuhkan  dapat di analisis antara lain  :

    1. Kejujuran



a. Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil.
b.    Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan
c. Jangan  mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai  pekerjaan Anda

2.  Obyektivitas

    Upaya meminimalkan kesalahan/bisa dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian   ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberian dana/sponsor penelitian
      
      3.  Integritas 
a.       Tepati selalu janji dan perjanjian
b.      Lakukan penelitian dengan tulus
c.       Upayakan menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan 

 4. Ketelitian

a.    Teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian 
b. Secara teratur catat pekerjaan Anda misalnya kapan dan dimana pengumpulan  data dilakukan 
c.       Catat alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lain 
  
5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan  Intelektual (HAKI)
    a. Perhatikan paten, copyrights dan bentuk hak-hak intelektual lain
    b. Jangan gunakan data, metode atau hasil  yang belum dipublikasi tanpa ijin peneliti
    c. Tuliskan  narasumber semua yang memberi kontribusi riset
    d. Jangan pernah melakukan plagiasi

     6. Keterbukaan

     a. Saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber  daya penelitian
     b. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru


    7.  Pembinaan yang konstruktif
       Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagimahasiswa/peneliti muda

     8. Keadilan dan inklusivitas
  1. Penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis  serta perasaan religius subyek penelitian.
2. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu  kejelasan prosedur  penelitian.
3. Prinsip keadilan menekankan sejauhmana kebijakan  penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat 
    

     9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

1. Bila penelitian dilakukan dalam tim, publikasi peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama(first author), sedangkan lainnyasebagai peneliti kedua(co-author)
2. Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam penelitian



Sumber : etih.staff.ipb.ac.id/files/2011/07/etika-penelitian.pdf