NAMA : FEBE EUNIKE E
NIM :
A1C111047
MATA KULIAH :PENGELOLAAN LABORATORIUM
SKS :
2
DOSEN :
Dr. Syamsurizal, M.Si
WAKTU : 06-18 Juni 2014
SOAL
1.
Buatlah
rubrik angket tentang keamanan dan keselamatan bekerja di Laboratorium.
2.
Buatlah
peraturan bekerja di Laboratorium untuk bidang fisika, kimia, dan biologi.
3.
Uraikan
tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen buffer , asam nitrat ( Air keras),
basa logam alkali selain NaOH dan KOH.
4.
Uraikan
bagaimana etika dalam melakukan survey di Laboratorium sehingga data-data yang
dibutuhkan dapat di analisis !
JAWABAN :
1. Rubrik angket tentang keamanan dan keselamatan bekerja di Laboratorium.
O
|
INDIKATOR
PENILAIAN
|
IYA
|
TIDAK
|
KET
|
|||||
4(Sangat
baik)
|
3
(Baik)
|
2
(Cukup)
|
1
(Buruk)
|
||||||
1.
|
Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat
serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
|
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta
bahan dalam laboratorium dengan diketahui oleh petugas laboratorium
|
Mengambil atau membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan segera melaporakan
penggunaan setelah selesai menggunakannya.
|
Mengambil atau membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium dengan sengaja walaupun
sedang ada petugas laboratorium di tempat.
|
Mengambil atau membawa
keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas
laboratorium.
|
Mengambil
atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin
petugas laboratorium
|
|||
2.
|
Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke
laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
|
Tidak
satupun yang tidak berkepentingan
masuk ke laboratorium
|
Orang yang
tidak berkepentingan masuk lab karna dipanggil asdos atau ada keperluan
tertentu
|
Orang
yang tidak berkepentingan masuk ke dalam laboratorium (dalam waktu yang lama)
|
Orang
yang tidak berkepentingan masuk lab walaupun ada petugas petugas laboratorium
|
Orang yang tidak berkepentingan masuk laboratorium sewaktu petugas
lab tidak ada
|
|||
3.
|
Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui
informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen
sesudah memahami informasi mengenai bahaya dan kegunaan bahan kimia,
alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen dengan memahami bahaya
bahan kimia dan cara pemakaian alat
|
Melakukan eksperimen
hanya dengan memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia.
|
Tidak melakukan
eksperimen karena tidak memahami informasi mengenai bahaya bahan kimia,
alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Malakukan
eksperimen walaupun tidak mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
|||
4.
|
Jangan bermain-main dan tidak berisik di dalam
ruangan laboratorium.
|
Fokus melakukan
eksperimen
|
Eksperimen tetap berjalan walaupun ada
gangguan.
|
Melakukan eksperimen
tetapi ada gangguan yang mempengaruhi proses eksperimen
|
Melakukan sesuatu yang
tidak ada hubungannya dengan eksperimen.
|
Bermain-main
dan berisik di dalam laboratorium
|
|||
5.
|
Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
|
Makan, minum atau merokok
hanya dilakukan jauh dari lingkungan laboratorium.
|
Segera setelah makan , minum, atau merokok di
luar laboratorium langsung melakukan eksperimen .
|
Aktifitas merokok, minum dan makan di laboratorium ketika eksperimen
istirahat sebentar
|
Makan dan minum dilabor tetapi tidak melakukan eksperimen
|
Merokok, makan, dan minum
di laboratorium ketika eksperimen berlangsung
|
|||
6.
|
Membawa jas lab, masker, sarung tangan, dan
kacamata.
|
Membawa
dengan lengkap baik itu jas lab, sarung tangan, dan kacamata
|
Hanya membawa
jas lab dan sarung tangan
|
Hanya
membawa jas lab saja
|
Tidak
membawa apapun
|
||||
7.
|
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah sebelum dan
sesudah praktikum.
|
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah
sebelum dan sesudah praktikum.
|
Sarapan
dan minum susu tetapi hanya sebelum praktikum
|
Hanya
sarapan saja tetapi tidak minum susu sebelum dan sesudah praktikum
|
Tidak
sarapan dan hanya minum susu pada saat sebelum praktikum
|
Tidak
sarapan dan minum susu baik itu sebelum dan sesudah praktikum
|
|||
8.
|
Pakailah sepatu.
|
Memakai
sepatu kets dan kaos kaki saat praktikum
|
Memakai ‘flat
shoes’ tetapi memakai kaos kaki saat praktikum
|
Memakai
‘flat shoes’ tetapi tidak memakai kaos kaki saat praktikum
|
Memakai
sandal sepatu saat praktikum
|
Tidak
memakai sepatu
|
|||
9.
|
Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk
praktikum yang diberikan.
|
Mengunakan alat dan bahan sesuai dengan
petunjuk praktikum yang diberikan
|
Mengunakan alat yang
berbeda dari petunjuk praktikum yang diberikan. Misalnya, dipenuntun
dikatakan erlemeyer, tetapi saat praktikum digunakan gelas kimia
|
Menggunakan
alat dan bahan yang kurang sesuai dengan petunjuk pratikum yang diberikan.
|
Mengunakan jumlah bahan
praktikum yang kurang tepat.
|
Tidak
menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan.
|
|||
10.
|
Bertanyalah kepada asisten praktikum jika merasa
ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan.
|
Bertanya kepada asisten praktikum jika merasa
ragu dan tidak mengerti saat melakukan percobaan
|
Bertanya kepada asisten
dosen jika tidak mengerti saja
|
Bertanya
kepada teman jika tidak mengerti
|
Browsing
internet jika tidak mengerti
|
Tidak
bertanya sama sekali walaupun meras ragu atau tidak mengerti
|
|||
11.
|
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja
dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
|
Mengenali
semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
|
mengenali peralatan keselamatan tanpa tahu cara menggunakannya
|
hanya mengetahui nama – nama
dan hafal fungsi alat keselamatan tanpa tahu bentuk alat keselamatannya
|
hanya
mengenali sebagian alat – alat keselamatan kerja dan tidak mengetahui
letaknya untuk memudahkan pertolongan .
|
Praktikan Tidak mengenali
semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
|
|||
12.
|
Pakailah jas laboratorium saat bekerja di
laboratorium.
|
Praktikan memakai jas laboratorium saat bekerja
dilaboratorium
|
Praktikan Memakai jas laboratorium mulai dari luar ruangan
laboratorium
|
Praktikan
memakai jas laboratorium setelah berada didepan meja praktikum
|
Praktikan
memakai jas laboratorium hanya pada saat tertentu saja
|
Praktikan tidak memakai jas laboratorium saat bekerja di
laboratorium
|
|||
13.
|
Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti
pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja
yang lainnya.
|
Praktikan mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti
pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja
yang lainnya.
|
Praktikan hanya mengetahui cara menggunakan pemadam
kebakaran
|
Praktikan mengetahui alat keselamatan tetapi sangat canggung menggunakannya
|
Praktikan
mengetahui alat keselamatan
tanpa tahu
cara menggunakannya
|
Praktikan tidak mengetahui cara pemakaian alat darurat
seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan
kerja yang lainnya
|
|||
14.
|
Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya
segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
|
Praktikan melaporkan kerusakan
atau kecelakaan ke petugas laboratorium
|
Praktikan hanya
melaporkan kerusakan atau kecelakaan
kepada asisten dosen
|
Praktikan
menyembunyikan kerusakan atau kecelakaan dari petugas laboratorium
|
Praktikan
melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada petugas laboratorium setelah
sekian lama kejadian
|
Praktikan tidak melaporkan kerusakan
atau kecelakaan ke petugas laboratorium
|
|||
15.
|
Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen
korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
|
Praktikan berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat reagen
korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
|
Praktikan memperhatikan keadaan sekitar saat berlaku ceroboh
saat bekerja
dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah
terbakar
|
Praktikan
berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat , reagen korosif , reagen
reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan
sangat canggung dan ketakutan saat menggunakan asam kuat , reagen
korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan tidak berhati-hati bila bekerja dengan asam kuat
reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
|||
16.
|
Gunakan lemari asam jika mereaksikan bahan-bahan
yang berbahaya.
|
Lemari asam
digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya
|
Lemari asam digunakan saat mereaksikan
bahan-bahan yang berbahaya dan kurang berbahaya
|
Lemari asam tidak
digunakan saat mereaksikan zat-zat berbahaya namun dapat mereaksikannya
dengan dibawa keluar ruangan ataupun tempat terbuka tanpa keluar dari lokasi
laboratorium
|
Tetap di meja praltikum
saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya tanpa membawa keluar ruangan
|
Tidak
menggunakan lemari asam
|
|||
17.
|
Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara
memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
|
Praktikan mengetahui
cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium
|
Praktikan mengetahui sebagian cara memberi
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium. Misalnya p3k pada
saat terhirup zat atau terkena tumpahan zat saja
|
Mengetahui cara memberi
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium namun belum paham
terhadap pelaksanaannya
|
Praktikan hanya Sedikit
mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
|
praktikan Tidak mengetahui
cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium dan
tidak melakukan usaha apapun untuk menolong kecelakaan di lab
|
|||
18.
|
Buanglah sampah pada tempatnya.
|
praktikan membuang sampah sesuai pada tempat dan
jenis sampah
|
praktikan membuang sampah pada tempatnya namun masih ada yang tercampur
|
membuang sampah hanya dalam satu tempat saja tanpa
memilah sampah
|
membuang sampah tidak pada tempatnya
|
tidak membuang sampah selesai praktikum
|
|||
19.
|
Usahakan bekerjasama dengan baik.
|
Praktikan bekerjasama dengan
baik
|
praktikan
bekerjasama hanya
dengan beberapa orang yang dirasa seide saja
|
praktikan bekerja secara individu
|
Tidak bekerjasama dengan
baik namun praktikum hasil percobaan mendapatkan hasil
|
praktikan tidak
bekerjasama dengan baik dan tidak mendapatkan hasil percobaan
|
|||
20.
|
Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
|
Praktikan melakukan
latihan keselamatan kerja secara periodik
|
Praktikan melakukan
latihan keselamatan kerja secara periodic pada saat tertentu saja
|
Praktikan sesekali melakukan latihan keselamatan
|
Praktikan jarang melakukan latihan keselamatan
|
Praktikan tidak pernah
melakukan latihan keselamatan kerja secara periodik
|
2. 1. Peraturan Bekerja di Laboratorium untuk Bidang Fisika
antara lain :
1.
Pada saat praktikum harus berpakaian rapi (jika
ada jas praktikum wajib digunakan), sepatu beralas karet dan berkaos kaki.
2. Makanan dan minuman apa saja harus disimpan dan
dikonsumsi di luar laboratorium.
3. Tidak diperkenankan merokok di dalam
laboratorium.
4. Barang milik pribadi seperti tas disimpan dalam
loker.
5.Personel dengan rambut panjang disarankan untuk
mengikatnya di belakang.
6.Duduk di atas meja Laboratorium dilarang. Jangan
sekali-kali berlari di laboratorium.
7.Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber
listrik (stop kontak dan circuit breaker)
dan cara menyala-matikannya. Jika melihat kerusakan yang berpotensi menimbulkan
bahaya laporkan pada asisten.
8. Hindari daerah atau benda yang berpotensi
menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/strum) secara tidak sengaja,
misalnya kabel jala-jala yang terkelupas, dll.
9.
Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan
bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain.
10.
Keringkan bagian tubuh yang basah, misalnya
karena keringat atau sisa air wudhu.
11.
Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada
setiap aktivitas praktikum.
12.Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek
api, gas, dan sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak disyaratkan dalam
modul praktikum.
13.
Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan
api, percikan api atau panas yang berlebihan.
14.Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas
berlebih pada setiap aktivitas praktikum.
15.
Jangan membawa benda tajam (pisau, gunting dan
sejenisnya) ke dalam Laboratorium bila tidak diperlukan dalam percobaan.
16.
Jangan memakai perhiasan dari logam misalnya
cincin, kalung, gelang, dll.
17.
Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki
bagian tajam dan dapt melukai.
18.
Hindari melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan
luka pada diri sendiri atau orang lain misalnya bermain-main saat praktikum.
19.
Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan
alat itu.
20.
Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada
badan alat.
21. Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakanlah
alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya.
Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan
kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
22.Pahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah
alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya Menggunakan alat
praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan
pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
23.Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/
logam tajam, api/panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan
pada alat tersebut.
24. Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan,
goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan.
25. Kerusakan instrumentasi praktikum menjadi tanggung jawab bersama
rombongan praktikum ybs. Alat yang rusak harus diganti oleh rombongan tersebut.
Berikut ini cara mengatasi Kecelakaan Kerja di Laboratorium Fisika
1. Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering
terjadi adalah tersengat arus listrik. Cara penanggulangannya adalah :
- -
Jangan panik
- - Matikan semua peralatan elektronik dan sumber
listrik di meja masing-masing dan di meja praktikan yang tersengat arus
listrik.
- Bantu praktikan yang tersengat arus listrik
untuk melepaskan diri dari sumber listrik dengan menggunakan bahan yang tidak
mudah menghantarkan arus listrik misalnya kayu.
- - Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan
lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya
listrik.
2. Jika
menghadapi bahaya api atau panas berlebih maka hal yang harus dilakukan adalah
:
- -
Jangan panik
- -
Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan
lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas
berlebih.
- -
Matikan semua peralatan elektronik dan sumber
listrik di meja masing-masing.
- - Menjauh dari ruang praktikum/penelitian.
3. Bahaya
yang pernah terjadi saat merangkai alat misalnya rangkaian adaptor atau power supply yaitu kapasitor elco yang
meletus akibat salah menempatkan kaki positif dan negatif pada rangkaian. Hal
yang harus diperhatikan agar tidak terjadi bahaya ini yaitu pahami benar
rangkaian, perhatikan baik-baik cara pemasangan kapasitor elco agar tidak
terbalik antara kaki positif dan kaki negatif.
4. Bahaya
lain yang pernah terjadi pada saat praktikum fisika inti yaitu lampu mercury yang pecah karena tidak memenuhi
prosedur percobaan. Hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi hal tersebut
yaitu pahami prosedur kerja dengan baik dan jalankan percobaan sesuai prosedur
kerja.
sumber : Oficial Website Fak.MIPA Untad.htm
2. Peraturan Bekerja di Laboratorium Kimia
- Semua praktikan pada hari pelaksanaan praktikum, menunggu waktu masuk lab, kemudian masuk laboratorium dengan tertib
- Tanda waktu masuk tepat pada jam 08.00. Praktikan langsung masuk, mengumpulkan laporan praktikum sebelumnya dan mengisi daftar hadir/absensi, kemudian menuju meja masing-masing.
- Diwajibkan mengikuti penjelasan dari pemimpin kelompok atau asisten yang ditunjuk (sekitar 15 menit)
- Mengajukan bon peminjaman peralatan yang diperlukan, misalnya termometer, buret, dll., kepada petugas di lab.
- Asisten akan membantu untuk mengatur permintaan keperluan zat/pereaksi yang diperlukan untuk percobaan pada hari tersebut.
- Selesai menerima penjelasan praktikum, praktikan kembali ke meja masing-masing, dilanjutkan dengan peminjaman alat dan pengambilan bahan-bahan kimia yang diperlukan di tempat yang disediakan secara bergiliran. Kemudian pemasangan peralatan, yang terlebih dahulu dibersihkan atau dikeringkan.
- Bekerjalah dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
- Bilamana menghadapi kesulitan atau keraguan, janganlah segan-segan untuk menanyakan kepada asisten kelompoknya.
- Peralatan yang dipakai bersama dan akan diletakkan oleh petugas pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
- Baca dan pahami prosedur percobaan ketika bekerja di lab. Jika Anda tidak mengerti, bertanyalah pada asisten atau dosen pemimpin praktikum. Bekerja tanpa memahami akan mengakibatkan kecelakaan fatal!!
- Setelah selesai percobaan laporkan dan seerahkan hasil percobaan (sintesis), yang ditempatkan dalam botol kecil yang bersih dan diberi label yang berisi nama, NIM, kelompok, nama zat, beratnya dan data fisik.
- Buatlah laporan sementara yang di acc oleh asisen laboratorium.
- Kembalikan semua alat yang dipinjam pada hari tersebut dalam keadaan bersih dan kering, diperiksa petugas mengenai keutuhan dan jumlahnya. Laporkan juga semua kerusakan alat yang anda lakukan kepada petugas
- Campuran reaksi/zat supaya dipindahkan ke tempat/labu kepunyaan sendiri, tutup dengan baik dan diberi tulisan/peringatan. Jagalah dari kemungkinan tertumpah atau terbakar.
- Waktu untuk pulang paling lambat jam 16.00, Bersihkanlah meja dan lantai tempat anda bekerja sebelum anda pulang. Apabila ada percobaan yang belum selesai dan perlu dilanjutkan hari berikutnya harus mendapat persetujuan dosen.
- Nah, sekali lagi, selesai pratikum Anda harus sudah mengecek:
- Apakah alat-alat yang dipinjam pada hari itu sudah dikembalikan?
- Apakah tempat/meja kerja Anda (dan lantai) sudah bersih kembali?
- Apakah laporan sementara Anda sudah di-acc/ditandatangan oleh asisten?
- Apakah kran air dan listrik di meja Anda sudah dimatikan?
- Kalau sudah beres, dipersilakan meninggalkan lab.
BAHAN KIMIA
- Bahan-bahan kimia di laboratorium kimia harus dianggap beracun dan berbahaya. JANGAN MAKAN DAN MINUM DI LABORATORIUM! Cucilah tangan Anda setiap akan meninggalkan laboratorium!
- Selalu nyalakan lemari asam ketika bekerja di laboratorium. Kerjakan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa yang mudah menguap dan mudah terbakar di dalam lemari asam!
- Jika Anda menyimpan zat-zat yang mudah menguap di meja Anda, tutuplah selalu wadah yang digunakan untuk menyimpan zat tersebut!
- Jika Anda menumpahkan zat kimia di meja Anda, segera bersihkan dengan lap kering atau tissue. Buanglah tissue atau lap kotor di tempat sampah yang disediakan di dalam lemari asam. Jangan buang sampah di dalam wasbak!!
- Jika Anda terkena zat kimia, segeralah cuci dengan sabun dan bilaslah dengan air yang banyak. KECUALI APABILA ANDA TERKENA TUMPAHAN/CIPRATAN BROM, FENOL ATAU ASAM SULFAT PEKAT (H2SO4 PEKAT), HINDARI MEMBILAS DENGAN AIR!!!
- Jika terkena brom, segeralah bilas dengan anti brom yang disediakan di laboratorium, Kemudian setelah beberapa saat, bilaslah dengan air yang banyak.
- Jika terkena fenol, segeralah bilas dengan anti fenol yang disediakan di laboratorium.Kemudian setelah beberapa saat, bilaslah dengan air yang banyak.
- Jika terkena asam sulfat pekat, laplah bagian tubuh Anda yang terkena asam sulfat pekat dengan tissue kering atau lap kering. Kemudian setelah beberapa saat, cucilah bagian tubuh Anda dengan air sabun dan air yang banyak.
- Zat-zat kimia berikut sangat iritan, kecuali jika dalam konsentrasi encer: asam sulfat, asam nitrat, asam hidroklorida (HCl), asam asetat dan larutan kalium hidroksida dan natrium hidroksida. Berhati-hatilah!
- Dimetilsulfoksida, walaupun tidak iritan, tapi cepat sekali terserap oleh kulit. Berhati-hatilah!
- sumber : Laboratorium FMIPA UNS.htm
3. Peraturan Bekerja di Laboratorium Biologi.
- Lima menit sebelum praktikum dimulai, mahasiswa yang akan menjalankan praktikum harus sudah siap di depan laboratorium
- Setiap akan menjalankan praktikum, terlebih dahulu diadakan pretest sehingga mahasiswa harus menguasai materi yang berhubungan dengan acara praktikum
- Periksalah kelengkapan alat (microscope, sediaan, dll) sebelum praktikum. Jika ada kerusakan segera lapor asisten
- Sebelum menggambar suatu sediaan, mahasiswa harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari asisten tentang sediaan yang harus dgambar
- Mahasiswa tidak diperkenenkan mengganti suatu sediaan tanpa sepengetahuan dan persetujuan asisten
- Setiap mahasiswa yang memecahkan suatu sediaan awetan diwajibkan mengganti dengan sediaan awetan yang sama dan bukan dalam bentuk uang
- Mahasiswa tidak diperkenenkan meninggalkan ruang praktikum tanpa ijin asisten atau koordinator praktikum sebelum ada tanda praktikum selesai
- Setiap selesai praktikum, mikroskop dan preparat awetan dikembalikan ke tempat semula dalam keadaaan rapi dan mikroskop dalam posisi istirahat
- Setiap mahasiswa harus mengikuti seluruh latihan atau acara praktikum. apabila 3 kali tidak mengikuti acara praktikum tanpa pemberitahuan atau ijin maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri atau gugur
- Jika mahasiswa berhalangan hadir maka harus memberitahukan atau minta ijin pada koordinator atau asisten praktikum
- In hal dilaksanakan pada saat semua acara praktikum telah selesai dan dilaksanakan sebelum responsi
- Setelah praktikum selesai diadakan responsi dan tidak ada responsi ulang
- Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
- Mahasiswa yang akan menggunakan laboratorium jurusan biologi harus mendapatkan surat ijin terlebih dahulu dari ketua jurusan biologi dan ketua lab jurusan biologi. Surat ijin harus masuk ke laboran seminggu sebelum penggunaan
- Penggunaan laboratorium di luar jam kerja harus sepengetahuan pihak laboratorium
- Mahasiswa dilarang menggunakan kaos oblong, sandal jepit saat menggunakan laboratorium
- Selesai menggunakan laboratorium harap mematikan peralatan, lampu dan kran air serta harus hemat dalam penggunaanya
- Mahasiswa dilarang makan atau minum di dalam laboratorium
Keselamatan Terhadap Penggunaan Alat-Alat di Laboratorium Biologi
1. Secara umum
laksanakan dan terapkan Manual Laboratorium untuk penggunaan alat yang ada.
2. Cara menggunakan
pipet dan alat bantu pipet
- Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat
bantu, masukkan sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi.
- Jangan mencampur bahan mikroba dengan
menghisap/meniup pipet
- Jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet
secara paksa
- Gunakan kapas yang telah diberi desinfektan bila
ada tetesan spesimen yang jatuh di meja, kemudian kapas di buang di tempat
khusus untuk diautoklaf.
- Rendam pipet habis pakai dengan desinfektan
selama18-24 jam.
3. Cara menggunakan
jarum suntik (kecelakaan penggunaan jarum suntik penyebab umum infeksi yang
terjadi di laboratorium mikrobiologi
- Hindari gerakan cepat dan tergesa-gesa saat
memegang jarum suntik
- Gunakan sarung tangan
- uang kelebihan udara, cairan, gelembung secara
vertikal ke kapas yang telah ada desinfektan
- Jangan membengkokkan atau memindahkan jarum
dengan tangan
-
Buang jarum suntik pada tempat khusus sebelum
steril
4. Cara pembukaan wadah botol, cawan petri, dan
tabung biakan mikroba harus mengikuti aturan pencegahan yang dapat dilakukan
untuk menghindari resiko terinfeksi adalah sebagai berikut :
- Buka tutup wadah di tempat kerja dengan
hati-hati agar isi dalam wadah tidak terpencar ke luar.
- Gunakan jas lab. dan sarung tangan.
- Hindari aerosol.
- Spesimen yang bocor atau pecah hanya dibuka di
dalam Safety Cabinet.
sumber : Biologi Perkakas Pendukung II.htm
3. Tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen buffer , asam nitrat ( Air keras),
basa logam alkali selain NaOH dan KOH.
Tahap-tahap Pemusnahan basa logam alkali:
Untuk memusnahkan basa logam alkali sisa pemakaian atau limbah kadaluarsa, misalnya Kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dapat dilakukan dengan dua penanganan. Yaitu, untuk penanganan bahan tertumpah, dapat dilakukan dengan cara mengencerkan dengan air dan dinetralkan dengan 6 M HCl, kemudian diserap dengan kain atau dipindahkan pada suatu wadah untuk dibuang. Kemudian untuk pemusnahannya, yaitu dengan menuangkan di dalam bak dan diencerkan dengan air serta dinetralkan. Lalu dibuang dalam pembuangan air biasa.
Tahap-tahap Pemusnahkan asam kuat/air keras:
Pengelolaan bahan buangan limbah sisa analisis dari pabrik urea ditampung dalam wadah penampungan terbuat dari plastic dilengkapi dengan penutup dan kemudian dicampur sampai homogen. Ambil sejumlah sampel sebanyak 1 liter dan lakukan analisis sesuai dengan metode analisis dengan konsentrasi NH3 1-3 %, CO2 1-3 % dan Urea 2-5%, kemudian dimasukkan kembali melalui tanki amonia water di pabrik urea.
Untuk bahan-bahan kimia yang larut dalam air
1. Sisa asam/basa, dinetralkan terlebih dulu baru di buang.
Sumber : Pembuangan dan Penanganan Bahan Kimia Tumpahan di Laboratorium _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm
Tahapan-tahapan Pemusnahan REAGEN BUFFER:
4. Etika dalam melakukan survey di Laboratorium sehingga data-data yang dibutuhkan dapat di analisis antara lain :
1. Kejujuran
Untuk memusnahkan basa logam alkali sisa pemakaian atau limbah kadaluarsa, misalnya Kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dapat dilakukan dengan dua penanganan. Yaitu, untuk penanganan bahan tertumpah, dapat dilakukan dengan cara mengencerkan dengan air dan dinetralkan dengan 6 M HCl, kemudian diserap dengan kain atau dipindahkan pada suatu wadah untuk dibuang. Kemudian untuk pemusnahannya, yaitu dengan menuangkan di dalam bak dan diencerkan dengan air serta dinetralkan. Lalu dibuang dalam pembuangan air biasa.
Tahap-tahap Pemusnahkan asam kuat/air keras:
Pengelolaan limbah bahan kimia sisa analisa dari
laboratorium dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat dan karateristik limbah
bahan buangan tersebut yang memiliki derajat keasaman yang tinggi (pH <
1,0), yang dihasilkan dari campuran limbah berasal dari unit analisis
laboratorium yang ada, serta bahan buangan sisa sampel dari analisis pabrik
urea berupa amonia water dengan konsentrasi NH3 1-3 %, CO2 1-3 % dan Urea 2-5
%. Pengelolaan dengan teknik mengumpulkan limbah bahan buangan sisa analisis
dan bahan buangan sisa sampel untuk analisis serta ditempatkan dalam wadah
penampungan dari bahan yang tidak mudah korosif dan kemudian digunakan kembali
(reuse) sebagai penetral limbah bahan buangan dari unit lain yang
memiliki kareteristik wujud cair dan bersifat basa serta dilakukan penetralan
di unit Neutralization Sump pabrik.
Pengelolaan bahan buangan limbah sisa analisis dari pabrik urea ditampung dalam wadah penampungan terbuat dari plastic dilengkapi dengan penutup dan kemudian dicampur sampai homogen. Ambil sejumlah sampel sebanyak 1 liter dan lakukan analisis sesuai dengan metode analisis dengan konsentrasi NH3 1-3 %, CO2 1-3 % dan Urea 2-5%, kemudian dimasukkan kembali melalui tanki amonia water di pabrik urea.
Untuk bahan-bahan kimia yang larut dalam air
1. Sisa asam/basa, dinetralkan terlebih dulu baru di buang.
asam:
HCl, HF, HNO3, H3PO4, H24SO
Penetral: NaHCO3 , NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan1:1
2. Logam-logam berbahaya (Pb. Cd, Hg dsb), diendapkan dulu,
kemudian cairannya di netralkan. Cairan dibuang dan endapan dibuang di tempat
khusus.
CARA:
Tambahkan ke dalam sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2.
Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.
Sumber : Pembuangan dan Penanganan Bahan Kimia Tumpahan di Laboratorium _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm
Tahapan-tahapan Pemusnahan REAGEN BUFFER:
Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo, bisulfit atau
ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan reaksi selesai
dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak air.
4. Etika dalam melakukan survey di Laboratorium sehingga data-data yang dibutuhkan dapat di analisis antara lain :
1. Kejujuran
a. Jujur
dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur
penelitian, publikasi hasil.
b. Jujur
pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan
c. Jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda
sebagai pekerjaan Anda
2. Obyektivitas
Upaya meminimalkan kesalahan/bisa dalam rancangan percobaan,
analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi,
pengaruh pemberian dana/sponsor penelitian
3. Integritas
a.
Tepati selalu janji
dan perjanjian
b.
Lakukan penelitian
dengan tulus
c.
Upayakan menjaga konsistensi
pikiran dan perbuatan
4. Ketelitian
a. Teliti
dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian
b. Secara
teratur catat pekerjaan Anda misalnya kapan dan dimana pengumpulan data dilakukan
c. Catat
alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lain
5. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
a. Perhatikan paten, copyrights dan bentuk hak-hak intelektual
lain
b. Jangan gunakan data, metode atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin peneliti
c. Tuliskan narasumber semua
yang memberi kontribusi riset
d. Jangan pernah melakukan plagiasi
6. Keterbukaan
a. Saling berbagi data, hasil,
ide, alat dan sumber daya penelitian
b. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru
7. Pembinaan yang konstruktif
Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagimahasiswa/peneliti muda
8. Keadilan dan inklusivitas
1. Penelitian dilakukan secara jujur,
hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan,
keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis
serta perasaan religius subyek penelitian.
2. Lingkungan penelitian dikondisikan agar
memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan
prosedur penelitian.
3. Prinsip keadilan menekankan sejauhmana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara
merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat
9. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
1. Bila penelitian dilakukan dalam tim,
publikasi peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama(first
author), sedangkan lainnyasebagai peneliti kedua(co-author)
2. Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam
penelitian
Sumber : etih.staff.ipb.ac.id/files/2011/07/etika-penelitian.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar